SOLOPOS.COM - Umat Islam melaksanakan ibadah salat Idul Fitri berjamaah di Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu (6/7/2016). Umat muslim di Indonesia melaksanakan salat ied serentak sesuai hasil sidang Isbat yang mengumumkan tangal 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu (6/7/2016). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTALebaran 2022 atau 1 Syawal 1443 Hijriah kemungkinan besar bersamaan pada 2 Mei. Hal ini didasarkan pada perhitungan atau hisab penampakan hilal pada 1 Mei petang lebih di atas 3 derajat.

Setidaknya hal itu dikemukakan oleh profesor di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hasil hisab Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan sebelumnya Muhammadiyah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin menyebut posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS. Dia mengatakan, tinggi bulan sudah di atas 3 derajat dengan elongasi sekitar 6,4 derajat.

Baca Juga: Tentukan Lebaran 2022, Rukyatul Hilal Digelar di 99 Lokasi

“Dari berbagai pendapat pakar hisab rukyat, kemungkinan besar Idulfitri 1443 H akan seragam 2 Mei, tetapi masih ada potensi perbedaan Idulfitri 3 Mei 2022,” kata Thomas dalam blog pribadinya, seperti dikutip Bisnis, Selasa (19/4/2022).

Untuk diketahui, MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) merupakan singkatan dari Pertemuan Tahunan Tidak Resmi Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura, sebuah kesepakatan regional Menteri Agama dari empat negara tersebut untuk meningkatkan kerja sama di bidang agama Islam.

Lebih lanjut, Thomas mengatakan terdapat alasan kuat yang mendukung kemungkinan besar Idulfitri 1443 H akan jatuh pada 2 Mei 2022.

Baca Juga: Syarat Mudik Lebaran 2022 Terbaru, Apa Saja?

Secara hisab, posisi bulan pada saat magrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatra bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat.

“Bahkan beberapa hisab kontemporer dari beberapa kitab menunjukkan beberapa wilayah di Sumatra sudah memenuhi kriteria elongasi 6,4 derajat, seperti hisab yang dilakukan Ibnu Zaid Abdo el-Moeid,” ujarnya.

Selajutnya, wilayah Sumatra bagian utara berada pada batas kriteria elongasi 6,4 derajat (dari AHC). Posisi bulan saat magrib di Sabang tingginya sudah 5 derajat lebih dan elongasinya sekitar 6,4 derajat.

Baca Juga: Beda saat Awal Ramadan, Lebaran 2022 bakal Bersamaan 2 Mei?

“Dari simulasi Stellarium Hisab kontemporer dari beberapa kitab menunjukkan di wilayah Sumatra posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS,” kata Thomas.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hilal atau bulan baru pertanda Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah akan terlihat pada Minggu 1 Mei sore.

“Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan rukyat hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan,” kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono melalui keterangan tertulis, Jumat (22/4).

Baca Juga: Lebaran 2022 Berpotensi Sama 2 Mei, Ini Alasannya

Rahmat menjelaskan konjungsi atau ijtimak awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu 1 Mei. Umur bulan baru berkisar 12 hingga 15 jam 30 menit saat matahari terbenam.

Ia menyebut tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar di antara 3,79 derajat di Merauke, Papua dan hingga 5,57 derajat di Sabang, Aceh. Elongasi hilal sebesar 4,88 derajat di Oksibil, Papua hingga 6,35 derajat di Sabang, Aceh.

 

Sidang Isbat

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah, menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Seperti dikutip dari muhammadiyah or.id, umur Ramadan 1443 H adalah 30 hari.

Baca Juga: Kapan Lebaran 2022? Pemerintah Gelar Sidang Isbat 1 Mei

Pada Sabtu Legi, 29 Ramadan 1443 H (versi Muhammadiyah) bertepatan dengan 30 April 2022 M, ijtimak jelang Syawal 1443 H belum terjadi. Ijtimak terjadi esok harinya yaitu Minggu Pahing, 30 Ramadan 1443 H bertepatan dengan 1 Mei 2022 M pukul 03.31.02 WIB.

Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢  LS dan l = 110° 21¢ BT ) = +04° 50¢ 25² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan berada di atas ufuk.

Kemenag menjelaskan saat rukyatul hilal yang akan dilakukan Minggu, 1 Mei 2022 petang, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk dan di atas 3 derajat. Secara hisab, ijtimak menjelang Syawal jatuh pada Minggu, 1 Mei 2022 M atau bertepatan dengan 29 Ramadan 1443 H.



Baca Juga: Prediksi Profesor BRIN Lebaran 2022 Jatuh pada 2 Mei, Ini Analisisnya

“Pada hari rukyat, 29 Ramadan 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk dan di atas kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura) yaitu di atas 3 derajat,” jelas Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (18/4/2022), seperti dikutip dari situs resmi Kemenag.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022. Apabila pemerintah menetapkan Idulfitri 2022 jatuh pada 2 Mei, maka Lebaran tahun ini akan seragam dengan Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya