SOLOPOS.COM - Penumpang tengah antre menaikki perahu wisata di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur (OW WGM) sebelum pandemi Covid-19. (istimewa)

Solopos.com,WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri akan menutup objek wisata pada momen Lebaran atau Idulfitri 2021. Penutupan objek wisata dilakukan selama empat hari, mulai 13 Mei 2021 hingga 16 Mei 2021.

Kebijakan itu berlaku untuk seluruh tempat wisata di Wonogiri, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan penutupan objek wisata dilakukan karena Pemkab tidak mau berisiko terhadap potensi peningkatan pengunjung yang tidak terkontrol. Mobilitas masyarakat untuk berwisata pasti ada kenaikan pada momen libur Lebaran.

Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, dalam waktu dekat ia akan memberi pemahaman terhadap para pengelola objek wisata dan pelaku usaha di Wonogiri. Hal itu dilakukan agar semua pihak mempunyai pemahaman dan persepsi yang sama.

Baca juga: Ibu di Wonogiri Ditemukan Meninggal di Dalam Sumur

Dalam setiap kebijakan, menurut Jekek, ada skala prioritas. Pemkab Wonogiri memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Jangan sampai terjadi kondisi yang tidak diinginkan oleh banyak pihak yakni terjadi lonjakan kasus Covid-19.

"Ekonomi pasti akan berkontraksi, tapi itu konsekuensi. Tapi ada skala prioritas yang harus disepakati. Menjaga keselamatan jiwa menjadi satu prioritas utama," kata dia kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (4/5/2021).

Menurut Jekek, penutupan objek wisata Wonogiri dilakukan selama empat hari karena presentase pengunjung pada hari pertama hingga hari keempat Lebaran diprediksi tinggi.

"Pembukaan objek wisata juga akan mempertimbangkan status epidemiologi kasus Covid-19 Wonogiri. Jika kasus naik ada kebijakan baru, begitu juga jika kasus turun. Fluktuasi keterjadian kasus jadi pertimbangan," ungkap dia.

Baca juga: Ini Potret Cantik Nani Apriliani Nurjaman, Pelaku Sate Beracun di Bantul

Alun-Alun Dibuka

Jekek mengatakan, meski objek wisata ditutup, ruang publik seperti alun-alun tetap dibuka. "Kalau alun-alun itu kan potensi kerumunannya lokal, kalau wisata datang dari berbagai daerah. Pertimbangannya itu," kata Jekek.

Ketua Pokdarwis Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, Asef Indrianto, mengaku akan mengikuti kebijakan yang dilakukan Pemkab. Ia mengaku tidak keberatan selagi kebijakan itu menjadi yang terbaik bagi masyarakat Wonogiri.

"Memang biasanya saat libur lebaran ramai pengunjung. Tapi karena masih pandemi Covid-19, tutup sementara tidak apa-apa. Kehilangan pendapatan beberapa hari tidak apa-apa dari pada ada kasus kemudian penutupan dilakukan lebih lama," kata dia saat dihubungi, Selasa.

Baca juga: Instagramable! Resto di Sukoharjo Ini Jadi Tempat Bukber Favorit

Sejak objek wisata dibuka kembali pada 12 April 2021, menurut Asef, jumlah pengunjung belum sepenuhnya normal. Selain Ramadan, dimungkinkan pengunjung dari luar daerah belum mengetahui kebijakan pembukaan objek wisata.

"Ya satu dua orang ada yang datang. Tapi belum sampai 50 persen dari hari normal," kata Asef.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya