SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik Lebaran (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Jumlah pemudik yang tiba di kampung halaman jauh lebih sedikir dibanding Lebaran 2020. Jumlah total perantau yang telah tiba di kampung halaman pada dua hari menjelang Lebaran tepatnya Selasa (11/5/2021) sebanyak 3.193 orang.

Kendati pemerintah telah melarang mudik, sebagian perantau tetap nekat pulang ke kampung halaman saat Bulan Puasa. Gelombang mudik para perantau tak terbendung lantaran para perantau sudah lama tak berjumpa anggota keluarga. Sebagian perantau telah tiba di kampung halaman saat awal Bulan Puasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo mencatat jumlah perantau yang telah tiba di kampung haaman sebanyak 3.193 orang. Jumlah perantau yang tiba di kampung halaman terbanyak di wilayang Nguter sebanyak 738 orang.

Baca juga: Kisah ABG Klaten Terobos Penyekatan: Niat Beli Makan Ke Jogja, Pulang Jadi Tersangka

Disusul wilayah Kecamatan Bulu sebanyak 466 orang, Kecamatan Sukoharjo sebanyak 408 orang dan Kecamatan Tawangsari sebanyak 406 orang.

“Bisa jadi, jumlah perantau yang tiba di kampung halaman lebih besar lantaran belum semua pemerintah desa/kelurahan melaporkan data terbaru ke Dishub Sukoharjo. Kami meminta setiap pemerintah desa/kelurahan mencatat jumlah perantau yang tiba di kampung halaman,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (11/5/2021).

Toni menyebut jumlah perantau yang tiba di kampung halaman Sukoharjo pada Lebaran 2021 jauh lebih sedikit dibanding Lebaran 2020. Pada tahun lalu, jumlah perantau yang pulang ke kampung halaman pada Lebaran 2020 sebanyak 20.011 orang.

Baca juga: 35 Jemaah Masjid di Gayam Sukoharjo Jadi Kontak Erat Pasien Covid-19

Jumlah perantau yang pulang kampung paling banyak di wilayah Kecamatan Bulu sebanyak 3.725 orang. Sedangkan, jumlah perantau asal luar negeri yang pulang ke kampung halaman sebanyak 129 orang.

Menurunnya jumlah perantau pada Lebaran 2021 dipengaruhi kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat pulang ke kampung halaman selama 14 hari mulai 6-17 Mei 2021. Aturan ini dipertegas dengan memperketat syarat perjalanan guna mencegah para perantau pulang ke kampung halaman.

“Petugas melakukan penyekatan di sepanjang jalur tol dari Jakarta menuju wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Para perantau berpikir ulang lantaran harus melewati sejumlah lokasi penyekatan,” ujar dia.

Baca juga: Kuliner Sukoharjo Alakatak Mulai Langka

Belum lagi, masa cuti bersama para aparatur sipil negara (ASN) hanya satu hari yakni 12 Mei 2021. Mereka tak mungkin melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman lantaran tak memiliki waktu lama. Praktis, para ASN hanya libur lima hari termasuk libur Lebaran dan weekend.

Beragam yang diambil pemerintah seperti larangan mudik Lebaran dan pemangkasan cuti bersama dilakukan guna menekan laju persebaran pandemi Covid-19.

“Tren kasus Covid-19 meningkat setelah libur hari keagamaan yang disertai tingginya mobilitas masyarakat antardaerah. Ini sudah terjadi saat libr Natal dan Tahun Baru 2021. Kami tak ingin kondisi serupa kembali terulang lagi saat Lebaran 2021,” papar dia.

Baca juga: Resep Opor Ayam Khas Solo Sedap untuk Lebaran

Kepala Desa Juron, Kecamatan Nguter, Sigit Sarbini Budiyanto, mengatakan pemerintah desa telah mendata dan memantau para perantau yang pulang ke kampung halaman.

Hanya sebagian kecil perantau yang pulang kampung pada awal Ramadan. Sebagian besar perantau tidak pulang terutama para pegawai kantoran karena cuti bersama hanya satu hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya