LEBARAN 2017 : Sumber Daya Alam Harus Dikelola dengan Prinsip Ihsan

Lebaran 2017, penguatan SDM menjadi strategi pembangunan bangsa.

Harianjogja.com, JOGJA — Imam sekaligus khatib salat Idulfitri 1438 H di Alun-alun Utara, Kota Jogja, Ari Anshori memberikan khotbah yang berjudul Memangun Sumber Daya Manusia Berkualitas Menuju Indonesia Berkemajuan kepada ribuan umat muslim, Minggu (25/6/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ari Anshori menyampaikan seringkali terdengar ungkapan yang menyatakan kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa terutamanya tidak tergantung kepada sumber daya alam, yang di Indonesia sudah nyaris terkuras habis, akan tetapi lebih utama tergantung kepada sumber daya manusia.

“Jepang, Singapura, dan Korea Selatan dapat disebut sebagai contoh. Namun dalam ungkapan itu jarang disampaikan perbedaan antara kedua sumberdaya tersebut. Sumber daya alam [SDA] dikaruniai oleh Allah SWT, zat yang maha pengasih, sementara sumber daya manusia sebagai wakil Allah di Bumi, dikaruaniai Allah berupa Fitrah, Nafs, Qalb, Rub, dan Aql. Lima kesatuan unsur yang dimiliki manusia merupakan pasangan SDA,” ujarnya.

Ia melanjutkan, untuk dapat mendorong kemajuan bangsa, manusia dituntut untuk punya kualitas dan memiliki ketahan yang luar biasa dalam persaingan. Tapi sayangnya, menurut Ari, di Indonesia telah terjadi paradoks yang sedemikian parah, nyaris krisis.

Ari mengatakan pada tahun 1970-an di Indonesia booming minyak, negara seakan terapung di atasnya. Tapi yang akhirnya kita tidak dapat banyak. Begitu pun ditahun 1980-an, ketika booming kayu, tetapi yang di dapat negara hanya gundulnya hutan tropis di Sumatera dan Kalimantan dan meningkatnya kerentanan terhadap banjir dan tanah longsor.

“Mengelola Bumi harus dengan prinsip ihsan, bagaimana memaksimalkan potensi kebaikan yang Allah berikan untuk mewujudkan kebaikan yang berlipat ganda. Dengan ihsan perbuatan biasa bisa menjadi istimewa. Ihsan adalah profesionalitas. Ketika itu dilakukan, akan lahir legenda dan teladan yang luar biasa,” jelas Ari.