LEBARAN 2017 : Saatnya Memaafkan Mantan hingga Haters

Halo, Sobat Gaul Youngers! Wah, enggak terasa ya Ramadan udah mau berakhir. Hayo, siapa yang udah beli baju baru buat Lebaran? Hahaha, Lebaran tidak melulu soal baju baru ya teman-teman. Lebaran adalah momen yang cocok untuk membersihkan hati dan kembali menjadi pribadi yang baru. Apalagi ketika kita bergaul, berteman, berhubungan dengan orang lain, pasti muncul riak-riak dan konflik. Kadang ada kekecewaan dalam perkawanan. Saatnya menghapus semua itu.

Almira Puspita Maharani, siswi SMA Al Islam 1 Solo ini mengaku tidak ingin menyimpan dendam terhadap orang-orang yang pernah mengecewakannya. Menurut Almira, rasa kecewa itu timbul apabila situasi atau tindakan orang lain tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Mau bagaimana pun Almira tidak ingin merasa terbebani dan memilih tidak menyimpan kekecewaan itu terlalu dalam. “Jadi aku selalu mengikhlaskan mereka, enggak perlu nunggu Lebaran buat minta maaf karena aku enggak mau membiarkan gengsiku,” ujar Almira kepada Wasis The Young.
Sedangkan Faiq Ahmad Ramadhan, siswa SMAN 1 Solo, mengaku kekecewaan terbesar buat dia berkaitan dengan kepercayaan. Faiq mengatakan biasanya karena sudah terlalu dekat, orang tersebut jadi enggak sadar bahwa sebenarnya dia sudah diberi kepercayaan yang besar oleh kita. “Yah meskipun awalnya sedikit marah tapi harus tetap menjalin hubungan yang baik dengan mereka,” ujar aktivis berbagai organisasi di sekolah ini, Rabu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Faiq Ahmad Ramadhan,
siswa SMAN 1 Solo

Tahun ajaran baru akan dimulai juga setelah Lebaran. Baik Almira maupun Faiq akan sama-sama menempuh tahun terakhir mereka di SMA. Keduanya mengaku menyiapkan beberapa resolusi. Almira akan lebih fokus mempersiapkan masa depannya. Ia juga akan lebih giat belajar lagi supaya dapat masuk perguruan tinggi negeri yang ia inginkan. Begitu juga dengan Faiq, selain fokus belajar ia ingin lebih dekat lagi dengan Allah. Setelah kembali ke fitri, dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama apalagi masalah agama dan hubungan dengan orang lain.

Lebaran pun jadi momentum indah untuk merajut kembali persahabatan. Seperti yang akan dilakukan David Novianto Nugroho, murid SMAN 2 Sukoharjo. David memandang bermaaf-maafan saat Lebaran mampu menjaga keakraban dan kehormatan. Sedangkan Cintia Irawati Desti Pratiwi berpendapat memaafkan memiliki makna yang berbeda. “Memaafkan itu gimana kita bisa ikhlas atas kesalahan yang dilakukan seseorang ke kita, dan ngelupain itu dengan sadar,” tutur Cintia.

Cintia Irawati Desti Pratiwi

Lalu, bagaimana dengan memaafkan seseorang yang pernah membuat mereka kecewa sangat dalam? “Aku sih kalo masalah maaf-memaafkan enggak perlu to the point langsung, sebesar apa pun aku disakitin kalau udah ikhlas mau maafin ya aku maafin dari hati. Kalo urusan dimaafin atau enggaknya terserah dia, yang penting momen maaf maafan udah aku laksanakan,” ujar cewek berlesung pipit.

Sedangkan David mengaku sebelum memaafkan orang lain, dia memiliki pertimbangan sendiri. “Dari dalam diri saya, saya bisa memaafkan, Allah aja Maha Pemaaf masak umatnya enggak. Tapi ada satu yang saya pertimbangan jika ada musuh pasti pertikaian itu ada yang mulai dan ada satu yang salah. Kalau saya salah saya mau meminta maaf duluan. Kalau saya tidak salahm mungkin saya tidak minta maaf duluan,” kata pemilik akun Instagram @dapidnn ini.
Nah, Sobat Gaul, bagi kalian yang pernah merasa kecewa terhadap seseorang baik itu sang mantan, haters kalian, atau teman kalian yang bermuka dua, ada baiknya untuk tidak menyimpan dendam. Seseorang yang mau memaafkan kesalahan orang lain itu hebat lo!

Akhir kata, Wasis juga mau memanfaatkan momen ini untuk meminta maaf kepada Sobat Gaul Youngers jika ada kata yang selama ini menyinggung atau yang membuat kalian tidak senang. Kami mohon maaf lahir dan batin.