SOLOPOS.COM - Warga menyaksikan sendratari Joko Tingkir saat puncak Pekan Syawalan Jurug 2015 di TSTJ Solo, Minggu (26/7/2015). (Ivanovich Aldino /JIBI/Solopos)

Lebaran 2017, putra PB XIII, Pangeran Mangkubumi, akan memerankan Joko Tingkir dalam Kirab Syawalan di TSTJ.

Solopos.com, SOLO — Salah satu putra Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono (PB) XIII, Pangeran Mangkubumi, bakal memerankan tokoh Joko Tingkir dalam Kirab Syawalan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Minggu (2/7/2017) mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam kirab tersebut, Mangkubumi akan menapak tilas perjalanan Joko Tingkir menyeberangi bengawan dan menaklukkan musuh-musuhnya. Direktur Utama (Dirut) Perusda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan pertunjukan Joko Tingkir oleh Pangeran Mangkubumi dipastikan menyedot animo masyarakat luas.

Selama ini, pemeran utama Joko Tingkir selalu melibatkan sentana dalem Keraton. Harapannya, puncak Pekan Syawalan benar-benar menjadi momentum menapaktilasi perjananan panjang berdirinya Kerajaan Mataram Islam dari Demak hingga Keraton Kasunanan Surakarta.

“Dulu Joko Tingkir diperankan putra Gusti Puger, sekarang diperankan putra Raja Solo, yakni Pangeran Mangkubumi. Intinya, siapa saja dari sentana Keraton yang longgar dan bersedia, ya kami minta untuk meramaikan Pekan Syawalan ini,” ujar Bimo.

Seperti sebelumnya, kirab Joko Tingkir akan melibatkan ratusan pengikut dari Keraton dan warga berseragam Kerajaan Mataram Islam. Kirab dimulai pukul 10.OO WIB dimulai arak-arakan pasukan Kerajaan.

Dalam kirab, Joko Tingkir berada di barisan terdepan menunggang seekor gajah. Lalu puncaknya pembagian gunungan ketupat serta seribu apam sebagai tanda pengakuan lepat dan pengampunan antarsesama manusia.

“Kalau pembagian apam baru ada kali ini. Sebelumnya hanya pembagian gunungan ketupat. Kami ingin ada inovasi yang kreatif,” jelasnya.

Pembagian apam tidak terlepas dari tradisi penyebaran apam Sewu di Kelurahan Sewu, Jebres, selama ini. Tradisi tersebut lantas dipertunjukkan kembali dalam Pekan Syawalan TSTJ dengan melibatkan warga setempat.

“Nanti ada 200-an warga Sewu yang ikut kirab serta yang menyuplai apamnya,” tambahnya.

Bimo mengingatkan semua warga Soloraya agar tak melupakan momen akbar tahunan itu di TSTJ. Menurut Bimo, momen itu hanya ada di Jawa Tengah dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak.

“Pesan kami, jangan sampai beli tiket di calo. Rawan penipuan. Beli tiket langsung di loket resmi,” pesannya.

Salah satu kepala rombongan pengunjung asal Wonogiri, Suparlan, mengaku sengaja mengajak saudara-saudaranya dari Jakarta ke TSTJ karena penasaran dengan taman satwa itu. Menurutnya, keberadaan TSTJ sudah cukup bagus.

“Hanya saja kurang rindang dan kurang sejuk. Jadi, lumayan capek tadi keliling ke satwa-satwa,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya