Lebaran 2017, Pegadaian kebanjiran pendapatan dari penebusan barang.
Harianjogja.com, BANTUL — Sepekan menjelang Lebaran, penebusan barang gadai di Bantul melonjak drastis. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari, uang ratusan juta rupiah diterima Pegadaian Cabang Bantul dari hasil penebusan barang-barang tersebut.
Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan
Baca Juga : LEBARAN 2017 : Penebusan Barang di Bantul Tembus Rp200 Juta per Hari
Kepala Cabang Pegadaian Bantul Haris Ma’wa menyampaikan lonjakan omzet terjadi sejak awal Ramadan. Selama 10 hari, pendapatan melonjak hingga kisaran 15-20 persen. Ketika itu, omzetnya mencapai kisaran Rp200 juta-Rp300 juta dengan jumlah transaksi mencapai 100-150 item.
Saat Ramadan, aku Haris, omzetnya memang nyaris selalu mengalami lonjakan. Namun, dengan banyaknya jasa gadai, tak ia pungkiri menjadi kompetitor yang bisa menekan laju lonjakan omset tersebut.
“Meski kecil, pengaruhnya tetap saja ada,” katanya, Senin (19/6/2017)
Selain di kantor cabang, peningkatan omzet ternyata juga di lima unit Pegadaian lainnya yang ada di Bantul dan sekitarnya. Di Unit Brosot misalnya, omzetnya kini mencapai 40 persen dari omzet kantor cabang.
“Sedangkan unit yang lain, yakni Kloderan, Niten, dan Imogiri masih belum terlalu banyak, berkisar antara 5-20 persen,” katanya.
Hal itu lantas dibenarkan oleh Priambodo, warga Ringinharjo, Bantul. Beberapa pekan sebelum Ramadan lalu, dirinya memang sempat menggadaikan satu unit laptop dengan nilai taksir sekitar Rp2 juta.
“Kebutuhan saat bulan puasa kan cukup banyak,” kata bapak satu anak ini saat ditemui di sela antre menebus barang gadai.
Kini, lantaran telah mendapatkan tambahan dana segar dari Tunjangan Hari Raya tempatnya bekerja, ia pun berniat menebus laptop itu. Pasalnya, laptop itu sendiri ia pakai untuk bekerja. “Dokumen saya ada di situ semua,” imbuhnya.