SOLOPOS.COM - Warga menukarkan uang baru di salah satu penyedia jasa penukaran uang di Jl. dr. Soetomo Kota Madiun, Senin (12/6/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Lebaran 2017, penyedia jasa penukaran uang menjamur di Kota Madiun.

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah jalan protokol di Kota Madiun marak penyedia jasa penukaran uang baru. Penjaja jasa penukaran uang baru rutin membuka lapak menjelang Lebaran lantaran omzet yang dihasilkan mencapai belasan juta rupiah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pantauan Madiunpos.com di Jl. dr. Soetomo Kota Madiun, belasan penyedia jasa penukaran uang menggunakan kayu yang dijadikan sebagai etalase untuk memajang pecahan uang baru. Berbagai pecahan uang baru mulai Rp2.000 sampau Rp20.000 dipajang di etalase itu.

Salah satu penyedia jasa penukaran uang, Jeni Chaterin, asal Surabaya, menuturkan sudah sejak hari pertama Ramadan datang ke Kota Madiun untuk membuka jasa penukaran uang. Dia bersama 16 orang lainnya dari Surabaya menawarkan jasa ini ke warga Madiun.

“Saya ke Madiun ini bawa Rp1,5 miliar. Itu nanti saya berikan ke anak saya yang juga menjual jasa ini. Itu nukar uangnya di BI Surabaya,” kata dia kepada Madiunpos.com, Senin (12/6/2017).

Dia menuturkan setiap hari rata-rata bisa menukar uang mencapai Rp50 juta. Bahkan pada H-5 hingga H-1 Lebaran, biasanya penjualan mencapai Rp100 juta.

Jeni mengaku telah berjualan jasa penukaran uang di Kota Madiun sejak 10 tahun lalu. “Madiun salah satu daerah yang potensial, konsumen untuk jasa penukaran uang ini sangat tinggi,” jelas dia.

Untuk setiap penukaran Rp100.000, konsumen dikenai biaya Rp10.000. Biaya penukaran ini naik hingga Rp15.000 per Rp100.000 pada saat mendekati Lebaran.

Selain menjual jasa penukaran uang, dirinya juga menjual amplop Lebaran dengan harga Rp10.000 per 40 lembar. Amplop Lebaran ini diambil dari Surabaya.

Dari menjual jasa penukaran uang dan menjual amplop Lebaran ini, ujar dia, hingga akhir Ramadan keuntungannya mencapai belasan juta rupiah.

“Saat ini belum bisa dihitung keuntungannya. Tetapi tahun-tahun sebelumnya mencapai belasan juta rupiah. Ya lumayan lah untuk Lebaran,” ujar dia.

Penyedia jasa penukaran uang baru yang juga berasal dari Surabaya, Devi Ela Padamwani, menuturkan jasa penukaran uang baru di Madiun masih diminati. Hal ini karena banyak warga yang enggan capai mengantre penukaran di kantor bank.

Seorang warga setempat, Hana, mengatakan lebih memilih menggunakan jasa penukaran uang ini karena dianggap lebih simpel dan tidak perlu mengantre di bank.

“Ya nukarin uang di pinggir jalan kan lebih ringkas. Kita tidak perlu mengantre di bank,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya