SOLOPOS.COM - Bakpia (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Pengusaha oleh-oleh sudah mulai menyetok bahan baku untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pasca Lebaran nanti

 
Harianjogja.com, JOGJA-Pengusaha oleh-oleh sudah mulai menyetok bahan baku untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pasca Lebaran nanti. Selain penambahan bahan baku, pengusaha juga menambah tenaga kerja paruh waktu untuk membantu di bagian produksi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com di Pusat Oleh-oleh Khas Jogja “Rahayu” yang berada di sisi timur simpang tiga traffic light Bandara Adiustjipto, Senin (19/6/2017), suasana toko tersebut belum ramai. Hanya ada satu dua orang yang berdatangan untuk membeli bakpia.

Rahayu selaku pemilik mengatakan, saat ini kunjungan konsumen memang belum tinggi. “Biasanya H+2 baru ramai. Saatnya mereka pulang, saatnya beli oleh-oleh,” tuturnya pada Harianjogja.com, Senin.

Kendati demikian, ia sudah menyiapkan bahan baku pembuat makanan oleh-oleh sejak jauh-jauh hari. Makanan oleh-oleh yang menjadi ciri khas tokonya adalah bakpia dan gudeg. Saat ini pun ia sudah membeli tepung terigu untuk membuat bakpia.

Dalam sehari, ia bisa memproduksi 100 dus bakpia. Satu dus bakpia rasa kacang hijau dijual Rp32.000 dan aneka rasa Rp35.000. Menurut prediksinya, permintaan makanan khas Jogja itu bisa meningkat sampai tiga kali lipat sehingga bahan baku seperti tepung terigu, gula pasir, kacang hujau, minyak goreng, dan keju sudah disiapkan sejak saat ini.

Tidak hanya bakpia, pemudik biasanya juga banyak menginginkan gudeg untuk dibawa pulang ke kotanya. Rahayu berencana akan menaikkan harga jual gudeg karena beberapa bahan bakunya mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, seperti bawang putih dan ayam potong.

“Ayam potong per hari ini [Senin] naik Rp3.000. Biasanya nggak lebih dari Rp70.000 sekarang lebih,” katanya. Mempertimbangkan kenaikan beberapa bahan baku itu, ia akan menaikkan harga Rp5.000 per paket.

Di Pusat Oleh-Oleh Jendela Jogja milik Margaria Group, persiapan menghadapi Lebaran juga dilakukan dengan menambah tenaga kerja paruh waktu [part time].

Hesti Widya selaku Manajer Jendela Jogja mengatakan, Jendela Jogja akan mempekerjakan empat orang tenaga tambahan  untuk membantu lima karyawan Jendela Jogja yang sudah bekerja sebelumnya. Mereka akan membantu produksi bakpia dan wingko yang diprediksi meningkat.

Widya mengatakan, makanan oleh-oleh ciri khas Jendela Jogja adalah Bakpia Jendela Jogja dan Wingko Mataram. Biasanya kedua menu tersebut sangat laris saat H+3 Lebaran.

“Kami juga sediakan parsel jadul yang isinya makanan tradisional jaman dulu seperti sirup jahe, ampyang, enting-enting, dan juga sempe,” katanya.

Satu paket parsel berisi lima item produk yang dijual mulai Rp150.000. Widya mengatakan, adanya parsel tersebut untuk mewadahi masyarakat yang rindu dengan makanan tradisional khas Jogja. “Kami ingin sajikan yang tidak ada di toko oleh-oleh lain,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya