SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging sapi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Lebaran 2017 disongsong Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus dengan menguji daging sapi di pasar setempat.

Semarangpos.com, KUDUS — Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus menguji daging sapi di pasar tradisional setempat demi mengantisipasi praktik pengoplosan ketika permintaan pada bulan puasa Ramadan 2017 dan untuk perayaan Lebaran 2017 cenderung meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Sa’adiyah didampingi Kepala Seksi Peternakan Sidi Purnomo di Kudus, Kamis (8/6/2017), sampel daging sapi yang diambil untuk diuji di laboratorium berasal dari sejumlah pasar tradisional. Antisipasi ditujukan pada kemungkinan pencampuran daging sapi dengan babi, tikus, serta anjing.

“Kami juga melakukan antisipasi kemungkinan tercemarnya daging sapi oleh logam berat,” ujarnya.

Jumlah daging sapi yang dijadikan sampel, katanya, ada 52 dan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Semarang milik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng. Dari puluhan sampel tersebut, untuk menguji kandungan logam berat sebanyak 25 sampel daging, spesies daging sebanyak 24 sampel daging, dan tiga sampel daging untuk uji elisa.

Ia mengatakan, pengambilan sampel daging dilakukan secara acak di sejumlah pedagang daging sapi di Kabupaten Kudus. Pengambilan sampel daging tersebut, lanjut dia, dimulai sejak Senin (29/5/2017). Sedangkan Kamis, tim dari Dinas Pertanian kembali diterjunkan untuk mengambil sampel daging serupa di pasar tradisional di Kudus.

Selain mengambil sampel daging sapi untuk diuji kualitasnya di laboratorium, tim pengawasan yang diterjunkan Dinas Pertanian Kudus juga mengambil sampel bakso dan krupuk rambak untuk dilakukan pengujian serupa. “Kami juga memberikan pembinaan terhadap para pedagang daging sapi maupun pedagang makanan yang bahan bakunya menggunakan daging ternak,” ujarnya.

Adanya kegiatan tersebut, dia berharap, bisa memberikan jaminan kualitas daging sapi maupun produk yang menggunakan bahan baku daging ternak, sehingga aman dikonsumsi.

Terkait pemantauan daging sapi glonggongan, katanya, sudah dilakukan pemantauan di sejumlah rumah pemotongan hewan swasta maupun pengepul daging sapi dari luar kota. Pemantauan tersebut, lanjut dia, dimulai sejak memasuki bulan puasa Ramadan 2017, karena pengalaman tahun lalu terjadi peningkatan permintaan.

“Saat ada lonjakan permintaan, biasanya dimanfaatkan oleh oknum pemasok daging sapi untuk meraup untung yang banyak dengan melakukan kecurangan,” ujarnya. Hingga kini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus belum menemukan adanya peredaran daging sapi gelonggongan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya