LEBARAN 2017 : Kembali Kepada Agama, Sebagai Solusi Bermasyarakat

Lebaran 2017, Alun-Alun Wates jadi pilihan warga Kulonprogo menunaikan salat Ied

Harianjogja.com, KULONPROGO — Di tengah persoalan yang membelit dan membuat citra Islam menjadi buruk di mata sejumlah masyarakat, ulama mengajak umat Islam kembali berpegangan pada agama dalam menjalani hidup.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

M.Syaifuddin, dalam khotbahnya pada salat Idulfitri di Alun-Alun Wates, Minggu (25/6/2017) mengatakan yang dimaksud kembali kepada agama adalah berpegang teguh kepada ajaran agama Islam dalam seluruh kehidupan ini dan melaksanakan Islam secara kaffah (paripurna).

“Kembalilah kepada Islam secara paripurna tetunya kembali kepada Alquran dan As-Sunnah Ash-Shahihah dalam kehidupan sehari- hari. Menjadikan dua perkara tersebut sebagai landasan dalam melaksanakan agama,” kata dia.

Umat Islam sekarang ini, sedang mengalami berbagai cobaan dan ujian. Cobaan berupa kelemahan, tipisnya nilai ukhuwah dan persatuan, munculnya sifat ananiyah (egois) pada sebagian kaum muslimin dan segudang persoalan lainnya. Belum lagi tuduhan dari luar Islam yang diarahkan kepada Islam, dengan mengesankan (memberi kesan) umat Islam sebagai teroris dan kita tidak mampu berbuat apa-apa. Inilah tandanya umat Islam sedang mendapatkan ujian kehinaan.

Di kesempatan yang sama, ia juga mengajak segenap umat untuk bersama-sama meninggalkan perkara yang tidak dituntunkan oleh Alquran dan As-Sunnah. Karena perkara yang tidak dituntunkan adalah tertolak. Ia juga mengimbau, agar umat muslim dapat merenungkan beberapa kekhususan yang dimiliki Islam, namun tak dimiliki oleh agama lain. Dengan akidah tersendiri yang dimiliki Islam, maka tidak boleh mencampuradukkan dengan keyakinan-keyakinan lain di luar Islam.

“Langkah    untuk    keluar    dari    kelemahan    dan  kehinaan umat adalah kembali berislam, dengan cara yang benar dan meninggalkan amaliah-amaliah yang tidak dituntunkan oleh syari’at,” ujarnya.