SOLOPOS.COM - Suasana Toko Bandeng Juwana Elfina di Jl. Pandanaran, Semarang. H-2 Lebaran toko pusat oleh-oleh atau jajanan khas Semarang itu masih belum dipadati pengunjung. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Lebaran 2017, pusat oleh-oleh Semarang di Jl. Pandanaran masih sepi pembeli.

Semarangpos.com, SEMARANG – Menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 1438 H atau Lebaran 2017 M, pusat oleh-oleh Semarang yang berada di sepanjang Jl. Pandanaran masih belum ramai pembeli.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Pantauan Semarangpos.com, Jumat (23/6/2017), volume kendaraan di Jl. Pandanaran memang terlihat padat. Meski demikian, kendaraan yang terparkir di depan toko-toko yang menjajakan oleh-oleh di lokasi tersebut justru tampak renggang.

“Ini masih sepi, biasanya H-2 Lebaran sudah ramai sampai tokonya penuh,” terang Kepala Toko Bandeng Juwana Elrina di Jl. Pandanaran, Yuniati, saat ditemui wartawan, Jumat siang.

Yuni, sapaan Yuniati, mengaku Lebaran tahun ini berbeda dengan Lebaran tahun sebelumnya. Tahun ini, tokonya sepi pembeli berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Yuni mengaku tahun lalu tokonya selalu ramai, bahkan sepekan sebelum Lebaran. Biasanya pembeli merupakan warga Semarang yang ingin melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman, baik di Jakarta maupun kota-kota lain di Jateng-DIY.

Kendati demikian, pihaknya tetap menambah stok dagangan sebagai persiapan menghadapi Lebaran. Untuk bandeng yang biasanya menyediakan 400 kg/hari, saat musim libur Lebaran, tokonya bisa menyajikan lebih banyak dua kali lipat, mulai dari yang durinya lunak, bandeng otak-otak, hingga bandeng dalam sangkar.

“Stok [bandeng] dua kali lipat itu sudah dicampur beberapa jenis. Tapi, biasanya yang banyak diminati adalah bandeng yang durinya lunak,” terang Yuni.

Bandeng yang berduri lunak itu dijual dengan harga Rp97.000/kg. Bandeng jenis ini memang banyak diminati pembeli karena bisa diolah menjadi menu makanan lain.

Selain bandeng, di Toko Bandeng Juwana Elfirna juga menyediakan kudapan lain khas Semarang seperti tahu bakso, lumpia, roti ganjel rel. Untuk jajanan yang lain, Yuni mengaku tidak menambah stok. Jika tiba-tiba stok jajanan tersebut habis, ia pun akan meminta diantar oleh cabang toko ini yang ada di Jl. Pamularsih atau minta diantar pihak distributor yang ada di Ungaran, Kabupaten Semarang.

“Kalau lumpia enggak bisa simpan stok, karena untuk dikonsumsi langsung. Jadi di sini lumpianya baru-baru semua,” beber Yuni.

Yuni tidak bisa memperkirakan kapan tokonya bakal ramai seperti tahun lalu. Guna meningkatkan omzet, ia pun berencana membuka tokonya seperti biasa saat libur Lebaran nanti. Saat Hari Raya Idulfitri, Minggu (25/6/2017) nanti, tokonya tetap akan buka mulai pukul 06.30 WIB-23.00 WIB.

Salah seorang pembeli Vinia, 23, asal Jakarta mengaku setiap menjelang Lebaran selalu membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Jakarta.

“Iya, ini [oleh-oleh] titipan keluarga di Jakarta. Mereka selalu minta dibawain oleh-oleh saat saya pulang, sekalian buat buah tangan,” tutur mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

Sementara itu, di Toko Bandeng Juwana Elfina yang terletak di Jl. Pamularsih, kondisinya tak jauh berbeda. Di toko ini, pembeli oleh-oleh memang lumayan banyak namun tak seramai tahun lalu.

Beberapa mobil memang parkir berjajar di depan toko. Meski demikian, jumlah pembeli yang masuk ke dalam toko bisa dihitung dengan jari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya