SOLOPOS.COM - Kepala PT KAI Daop IV Semarang, Wiwik Widayanti (kedua dari kanan), saat meninjau persiapan Stasiun Tawang menyambut pemudik Lebaran 2017, Kamis (15/6/2017). (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Lebaran 2017 disongsong PT KAI Daops IV Semarang dengan mengoperasikan kereta api (KA) baru, yakni KA Tawang Jaya Premium.

Semarangpos.com, SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) IV Semarang mengoperasikan kereta api (KA) baru buatan PT Industri Kereta Api (Inka) untuk menghadapi masa angkutan mudik Lebaran 2017 ini. KA baru yang dioperasikan dengan nama KA Tawang Jaya Premium itu diharapkan mampu meningkatkan pelayanan PT KAI Daops IV kepada penumpang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“KA Tawang Jaya Premium ini merupakan tipe baru, kelas ekonomi tapi lebih nyama dari yang ada sebelumnya,” ujar Executive Vice President (EVP) PT KAI yang juga Kepala Daops IV Semarang Wiwik Widayanti seusai menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Angkutan Lebaran 2017 di Stasiun Tawang, Kota Semarang, Kamis (15/6/2017).

Selain KA Tawang Jaya Premium, PT KAI Daops IV Semarang  juga akan mengoperasi tiga KA tambahan ekstra lain untuk menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2017. Ketiga KA tambahan ekstra itu adalah KA Argo Mulyo, KA Argo Sindoro, dan KA Tawang Jaya Lebaran. Selain keempat KA tambahan ekstra tersebut, PT KAI Daops IV Semarang tetap mengoperasikan 58 KA reguler setiap harinya selama masa angkutan mudik Lebaran 2017 itu.

Sementara itu, untuk meningkatkan pengamanan selama musim mudik Lebaran 2017, PT KAI Daops IV Semarang akan menyiagakan ratusan personel keamanan, yang terdiri dari Polsuska, TNI, Polri, hingga petugas penjaga pintu perlintasan KA. Para petugas keamanan itu akan melakukan pengawasan di titik-titik yang selama ini rawan keamanan, termasuk pelemparan kaca KA yang melintas di Kalibodri, Muktiharjo, dan Weleri.

“Kerawanan di Daops IV ini macam-macam. Tapi, paling banyak pelemparan kaca KA yang melintas, seperti di daerah Kalibodr, Muktiharjo, dan Weleri. Pelemparan biasanya terjadi malam hari dan dilakukan anak-anak,” ujar Wiwik.

Wiwik mengatakan hingga saat ini tidak mengetahui motif di balik ulah para pelaku pelemparan kaca kereta yang melintas di wilayah itu. Terlebih lagi, pelakunya mayoritas masih anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD).

“Enggak tahu kenapa mereka suka melempari kereta? Mungkin karena gemas lihat keretanya bagus-bagus terus dijadiin titis-titisan [adu ketepatan]. Oleh karena itu, kami akan turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi agar mereka tidak boleh lagi melakukan pelemparan,” beber Wiwik.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya