SOLOPOS.COM - Kendaraan keluar dari pintu tol Ngasem dan memotong Jalan Solo-Semarang, Banyudono, Boyolali, Rabu (28/6/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Lebaran 2017 telah berlalu, kepadatan lalu lintas di Boyolali pada Minggu (2/7/2017) mulai berkurang.

Solopos.com, BOYOLALI—Kepadatan lalu lintas arus balik Lebaran yang melintas di wilayah Boyolali pada Minggu (2/7/2017) berangsung-angsur kurang. Sementara itu, 101.723 unit mobil melintasi Boyolali saat mudik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi, melalui Kasatlantas AKP Marlin S. Payu, mengatakan hingga Minggu sekitar pukul 10.30 WIB arus lalu lintas di kawasan jembatan Bakalan, Ampel yang kerap terjadi kepadatan lalu lintas, sudah lancar. Kendaraan ke arah barat atau ke Semarang dapat melaju dengan kecepatan 60-70 km/jam.

Ekspedisi Mudik 2024

“Siang ini sudah lancar. Tadi malam cukup padat, namun sekitar pukul 20.00 WIB kendaraan bisa melaju dengan lancar. Sampai siang ini di Bakalan kendaraan bisa berjalan dengan kecepatan 60-70 km/jam,” ujarnya kepada Solopos.com, Minggu siang.

Dia juga membantah adanya kemacetan yang terjadi di Boyolali. Yang ada, lanjutnya adalah kepadatan karena kendaraan tidak berhenti total selama berjam-jam. Kendaraan masih bisa melaju meski sangat lambat dan sesekali berhenti beberapa saat saja.

Dia menegaskan kondisi tersebut disebabkan adanya penyempitan jalan di kawasan jembatan Bakalan, sementara penambahan kendaraan dari exit tol Ngasem (Karanganyar), Solo, dan Kartasura (Sukoharjo) sangat luar biasa. Volume kendaraan paling tinggi terjadi terjadi Senin-Jumat (26-30/6/2017).

Untuk mencegah kemacetan, pihaknya merekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup dan contra flow ke barat. “Kami buat sistem buka tutup dan contra flow beberapa kali dalam sehari. Setiap 200 meter ada polisi yang mengatur lalu lintas. bahkan Kapolres dan semua pejabat Polres Boyolali terjun langsung ikut mengurai kepadatan,” lanjut Marlin.

Selain itu, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait di Salatiga dan Semarang. Jika jalur di barat Boyolali itu sudah “siap menerima” arus, maka arus dari Boyolali mulai dari Bangak bisa dijalankan.

“Kalau barat siap, di Bangak kami tarik ke barat. Tapi kalau di barat belum siap dan masih padat, arus kami tahan di Bangak,” imbuhnya.

Sementara itu, dari Dinas Perhubungan Boyolali dilaporkan, jumlah kendaraan yang melintas Boyolali pada arus mudik sejak Minggu-Selasa (18-27/6/2017) tercatat 133.839 unit sepeda motor, 101.723 unit mobil, 230 unit taksi, 1.689 unit bus ukuran sedang, dan 2.695 bus ukuran besar.

Kabid Keselamatan Sarana dan Prasaran Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, Didik Prihanto, Sabtu (1/7) mengatakan pada arus balik tercatat kendaraan yang melintas yakni 19.468 unit sepeda motor, 20.048 unit mobil, 95 unit taksi, 238 unit bus sedang, dan 111 unit bus besar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya