SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lebaran 2017, Disdag Solo mewaspadai ratusan pedagang dadakan yang berpotensi meluber ke jalan.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo mewaspadai luberan pedagang dadakan di pasar tradisional yang memanfaatkan momentum Lebaran. Diperkirakan jumlah pedagang dadakan tersebut mencapai 500-an orang dan tersebar di berbagai pasar tradisional di Kota Bengawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdag Solo Subagiyo mengatakan pedagang dadakan itu, salah satunya penjual selongsong ketupat, diperkirakan mulai menjamur pada H+2 Lebaran. “Keberadaan pedagang selongsong ketupat ini sudah kami waspadai jangan sampai meluber di jalan-jalan,” kata dia ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (22/6/2017).

Menurut Subagiyo, pedagang dadakan tersebut jumlahnya rata-rata per pasar mencapai 30 hingga 50 pedagang. Disdag pun telah memetakan ada 14 pasar tradisional yang rawan akan luberan pedagang dadakan tersebut.

Ke-14 pasar ini adalah Pasar Legi, Pasar Klewer, Pasar Cinderamata, Pasar Singosaren, Pasar Harjodaksino, Pasar Ayam, Pasar Notoharjo, Pasar Kembang, Pasar Kadipolo, Pasar Jongke, Pasar Ngudi Rezeki Gilingan, Pasar Nusukan, Pasar Mojosongo, dan Pasar Rejosari.

“Untuk pedagang dadakan ini nanti kami masukkan ke dalam pasar. Jika lahan yang tersisa tidak memungkinkan, pedagang akan ditempatkan di tritisan,” katanya.

Dengan demikian tak ada lagi pedagang oprokan yang menggelar dagangan hingga ke badan jalan. Selain rawan luberan pedagang dadakan, Disdag juga memetakan beragam persoalan lain seperti parkir meluber, parkir baru, keruwetan lalu lintas, rawan kejahatan dan lain sebagainya.

Disdag telah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Satpol PP dan Linmas serta Dinas Perhubungan (Dishub) dalam mengurai beragam persoalan kerawanan di lingkungan pasar. “Untuk sampah pasar misalnya petugas tidak libur. Jadi tiap hari sampah akan diangkut, agar tidak ada penumpukan sampah di pasar,” katanya.

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, mengungkapkan berbagai skenario mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sekitar pasar tradisional dan pusat perbelanjaan telah disiapkan. Salah satunya memasang rambu-rambu lalu lintas, meningkatkan kinerja tim rambu untuk siaga 24 jam dan lain sebagainya.

“Kami juga menyiapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan pada beban puncak arus mudik maupun balik Lebaran. Rekayasa lalu lintas itu di antaranya menyiapkan kantong-kantong parkir, menyiapkan jalur alternatif serta membatasi kendaraan berat melintas di dalam kota,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya