Lebaran 2017 ratusan Jogobaran disiapkan
Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota Jogja menerjunkan ratusan personel Satuan Tugas Jogo Lebaran (Jogobaran) untuk mendukung pengamanan dan ketertiban selama masa libur Lebaran.
Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh
Baca Juga : LEBARAN 2017 : 500 Satgas Jogobaran Diterjunkan, Apa Saja Perannya?
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan peran Jogobaran tahun ini seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan perbaikan layanan kepada wisatawan yang berkunjung ke Kota Jogja.
Menurutnya, ada berbagai hal yang perlu diperbaiki seperti masalah kebersihan, tarif parkir, harga pangan, dan makanan yang kerap kali melambung. Ia mengatakan saat ini Pemkot sedang merumuskan sanksi bagi pengelola parkir yang menaikkan tarif secara semena-mena, supaya jera.
“Mari kita bersatu padu menjaga Kota Jogja untuk tetap aman, terlebih pada hari raya Idul Fitri ini Kota Jogja harus aman, jangan sampai masyarakat terganggu oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya, Rabu (21/6/2017)
Haryadi berharap seluruh personel pada operasi Jogobaran dapat melaksanakan tanggung jawab dengan penuh kesungguhan dan keihklasan serta totalitas di lapangan, sehingga bisa memberikan manfaat yang besar bagi “Terciptanya Kota Jogja yang berhati nyaman.”
Ia menambahkan, koordinasi dengan jajaran TNI dan Kepolisian serta unsur satuan kemanan lainnya juga menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan demi mewujudkan Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat) selama Lebaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Satpol PP Kota Jogja Nurwidi Hartana menyatakan ada 17 titik pantau dalam Operasi Jogobaran 2017. Tapi titik pantau yang menjadi prioritas adalah kawasan sumbu filosofi Kota Jogja, yakni dari sisi utara kawasan Tugu Jogja Jalan Margo Utomo, ke selatan Jalan Malioboro, Jalan Margo Mulyo, Titik Nol,, Jalan Senopati Alun-Alun Utara dan kawasan Kraton Yogyakarta.
Sedangkan wilayah lain pengamanan dilakukan Linmas dan komunitas di wilayah masing-masing. Tiap kecamatan ada sekitar 30 personel. Daerah yang dinilai rawan di adalah kawasan kos-kosan dan permukiman yang ditinggal mudik.
“Kawasan sumbu filosofi jadi prioritas pengamanan karena menjadi tujuan banyak wisatawan. Wilayah yang lain petugas akan pantau pengamanan dengan patroli berkeliling,” ujar Nurwidi.