SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus angkutan umum (Safaridharmaraya.com)

Lebaran 2017 pada H+4 tercatat 1.999 unit bus masuk Terminal Boyolali selama 10 hari terakhir.

Solopos.com, BOYOLALI—Sejak H-7 hingga H+4 Lebaran 2017, jumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang masuk ke dalam lingkungan Terminal Boyolali sebanyak 1.999. Sementara itu, arus lalu lintas di Kota Susu pada H+4 relatif lancar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam catatan Solopos.com yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Boyolali, hingga Kamis (29/6/2017) atau H+4 bus-bus tersebut mengangkut 100.597 penumpang. Sementara jumlah tempat duduk yang tersedia sebanyak 173.364 kursi.

Sedangkan load factor rata-rata 45 persen hingga 50 persen. Salah satu petugas pencatat di terminal Boyolali, load factor atau tingkat keterisian bus yang rata-rata hanya separo dari kapasitas bus bisa dimaklumi karena banyak penumpang yang turun sebelum sampai Boyolali. “Mungkin mereka banyak turun di jalan,” ujarnya saat ditemui solopos.com, Kamis (29/6/2017).

Dalam catatan tersebut juga tertera jumlah penumpang paling banyak justru terjadi pada saat arus balik, khususnya pada Senin hingga Rabu (26-28/6/2017). Rinciannya, Senin terdapat 11.296 penumpang, Selasa 10.609 orang, dan Rabu 14.065 orang.

Sementara itu, Kabid Keselamatan Sarana dan Prasaran Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, Didik Prihanto mengatakan, situasi arus lalu lintas pada arus balik relatif lancar.

Penumpukan kendaraan hanya terjadi di beberapa titik dan waktu tertentu. Misalnya di Jl. Perintis Kemerdekaan dari bulevar perkantoran terpadu Pemkab Boyolali hingga simpang Stadion Sonolayu. Penumpukan tersebut terjadi pagi hari dan dalam beberapa saat sudah normal kembali.

“Karena ada pengalihan arus, yang menuju kota dialihkan ke Jl. Perintis Kemerdekaan, otomatis di sini menumpuk. Tapi hanya beberapa saat dan kemudian bisa diurai,” ujarnya saat ditemui di kawasan Stadion Sonolayu.

Sementara itu, berdasarkan laporan petugas, di kawasan Ampel juga terjadi kemacetan pada Rabu malam. Menurutnya, penyebabnya masih sama, yakni penyempitan jalan di kawasan jembatan Bakalan. “Selama jembatan itu masih ada penyempitan, kemacetan akan terus terjadi,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya