SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan roda empat tengah melintas di kubangan air rob yang disebabkan jalan berlubang di Jl Raya Raden Patah, Kaligawe, Genuk, Kota Semarang, Selasa (28/6/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Lebaran 2016 di jalur mudik yang melewati Kaligawe Semarang terancam rob. Pemprov Jateng berupaya keras membebaskan kawasan itu dari air.

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali–Juwana dan Pemerintah Kota Semarang terus berupaya membebaskan kawasan Kaligawe dari rob. Targetnya, rob tidak mengganggu pengguna jalan saat mudik Lebaran 2016.

Promosi Hari Ini Jadi Cum Date Dividen Saham BBRI, Jangan Ketinggalan THR dari BRI

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis rob bakal tertangani setidaknya hingga H+7 Lebaran. Salah satu upayanya dengan mengoptimalkan sejumlah pompa besar, khususnya dua pompa besar dari BBWS Pemali–Juwana yang dipasang di Jalan Raya Semarang-Demak Km 7 (depan CV Pusaka Hidup). Pompa dengan kapasitas masing-masing unit 250 liter per detik itu digunakan untuk menyedot air ke Kali Babon.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, Kali Babon inilah sebenarnya memiliki daya tampung yang cukup untuk rob, namun jaraknya jauh. “Kita mengakali dengan mencari selang yang panjang, disedot dari sini [depan CV Pusaka Hidup] untuk dibuang ke sana [Kali Babon],” paparnya dalam keterangannya di sela-sela pantauan rob di kawasan Kaligawe, Rabu (29/6/2016).

Untuk mempercepat pengurangan genangan rob di perumahan sekitar kawasan Kaligawe, imbuh Ganjar, pemerintah kota telah memberikan bantuan penyewaan 16 pompa berukuran kecil yang dioperasikan di sejumlah perumahan masyarakat. Air dari perumahan dipompa menuju penampungan di depan CV Pusaka Hidup, untuk kemudian dialihkan ke Kali Babon.

Tugas masyarakat adalah melaporkan kepada petugas jika genangan meninggi, selanjutnya petugas akan menghidupkan pompa dan menunggu hingga penyedotan tuntas. Tanggul yang semula mepet ke jalan dimundurkan agar masyarakat merasa lebih nyaman. Agar tidak terjadi penumpukan air di sekitar pompa besar, gubernur meminta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang juga hadir di lokasi pantauan, memperluas kawasan penampungan air.

“Kita harapkan daerah sini dikeruk. Saya minta bantuan Pak Wali Kota, diambakke agar semua tampungan air dari sana bisa masuk ke sini. Begitu masuk ke sini kita sedot ke sana. Apa pun yang terjadi kita stand bye-kan seluruh mesin-mesin besar,” beber Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya