SOLOPOS.COM - Polisi bersenjata lengkap mengawal kedatangan pemudik yang baru turun dari kereta api (KA) di Stasiun Madiun, Kamis (17/7/2015) pagi. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016 nanti PT KAI berjanji akan memperketat pengamanan arus mudik dan balik.

Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta memperketat pengamanan saat arus mudik dan arus balik Lebatan. Sebanyak 278 pasukan Brimob akan disiagakan di kereta api (KA) maupun stasiun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Senior Manager Pengamanan PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Kombes Bambang Triyanto, mengatakan pengawalan ini dilakukan untuk mengantisipasi aksimkiminal dan pelemparan batu selama perjalanan KA. Petugas keamanan tersebut akan bertugas pada 24 Juni hingga 17 Juli yang ditempatkan di 25 stasiun dari stasiun besar hingga stasiun kecil, seperti Kedungbanteng, Sragen.

“Setiap KA akan ada dua personel Brimob dan dua polsus [polisi khusus]. Di Stasiun Solo Balapan akan ada 16 personil Brimob sedangkan di Stasiun Purwosari akan ditempatkan 12 personel,” ujar Bambang, Kamis (9/6/2016).

Dia menyampaikan di Jogja akan ada 78 personel Brimob untuk memback-up pengamanan di tujuh stasiun, diantaranya Stasiun Tugu sebanyak 16 orang dan Stasiun Lempuyangan 12 orang sedangkan yang lain berjumlah empat personil. Penempatan jumlah personil keamanan disesuaikan dengan kelas stasiun dan tingkat kepadatan.

Selama arus mudik dan balik Lebaran akan ada 10 perjalanan KA dari Solo, 25 perjalanan KA dari Jogja ditambah 16 perjalanan KA tambahan Lebaran. Arus mudik dan balik Lebaran diprediksi akan ada kenaikan sekitar 10 penumpang jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, Executive Vice President (EVP) PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Hendy Helmy, mengatakan perjalan KA paling rawan adalah aksi pelemparan batu. Lokasi yang paling rawan diantaranya di Rewulu, Sentolo, dan Gremet, Manahan.

Aksi pelemparan batu ini sangat berbahaya karena sebelumnya ada masinis yang terkena di bagian mata hingga menyebabkan kebutaan. Selain itu, beberapa penumpang juga ada yang menjadi korban. Namun pelemparan batu ini biasanya dilakukan oleh anak-anak sehingga sulit diproses secara hukum dan hanya dilakukan pembinaan.

“Kami juga telah mengecek jalur perlintasan KA dari Jenar hingga Kedungbanteng dan Wonogiri hingga Gopak. Semuanya siap dan layak digunakan,” kata dia.

Dia mengatakan yang dikebut saat ini adalah perbaikan infrastruktut stasiun, seperti pembangunan toilet dan mengecat stasiun. Sistem boarding juga akan diterapkan untuk memudahkan penumpang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya