Lebaran 2016, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) BI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai melayani penukaran uang baru
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia mulai melayani penukaran uang pecahan kecil di Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) BI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jogja, Senin (20/6/2016).
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
“Untuk layanan di BI, saat ini kami batasi dulu sebanyak 400 penukar di mana ada paket bundling sebesar Rp3,7 juta. Tapi, boleh menukar di bawah itu,” ungkap Deputi Kepala KPW BI DY Hilman Tisnawan.
Ia menjelaskan, paket Rp3,7 juta terdiri dari satu bendel pecahan Rp20.000 senilai Rp2 juta, satu bendel pecahan Rp10.000 senilai Rp1 juta, satu bendel pecahan Rp5.000 senilai Rp500.000, dan satu bendel pecahan Rp2.000 senilai Rp200.000.
Namun, untuk penukaran di perbankan, besarannya menurut kebijakan masing-masing bank.
Ada tiga periode penukaran uang yang ditetapkan BI yakni periode pertama 6-17 Juni dilakukan melalui layanan luar kantor oleh BI di beberapa pasar.
Periode 20-24 Juni diperuntukkan untuk penukaran uang kecil yang bisa dilayani di semua kantor bank termasuk BPR dan kantor BI.
Selain itu, ada pula layanan luar kantor yang dilakukan di Joglo Pemkab Sleman yang akan dilayani oleh BI, Bank Mandiri, BRI Syariah, BNI, CIMB Niaga, BPD, dan Bank Sleman.
Sementara itu, periode ketiga 27-30 Juni 2016 hampir sama dengan periode dua. Namun, pelayanan lain dilakukan di Kantor Walikota Jogja yang akan dilayani BI, Permata, BRI, Mandiri, BRI Syariah, BNI, CIMB Niaga, BPD, dan Bank Jogja.
Selain itu, ada kegiatan di luar kantor yakni digelar di Pasar Argosari, Gunungkidul pada 22 Juni, di Pemda Bantul pada 23 Juni, di Halaman Pemda Kulonprogo pada 29 Juni, dan di halaman Pemda Gunungkidul pada 30 Juni.
“Tahun ini kita coba pelayanan tahun ini tidak hanya di BI tetapi kita juga datangi masyarakat,” kata dia.
Ia menambahkan, ada yang berbeda dari sistem penukaran uang di BI tahun ini dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, ada scan kartu identitas. “Tujuannya, agar tidak ada yang berkali-kali menukarkan. Biar semua kebagian dan yang benar-benar butuh yang mendapatkan,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
