SOLOPOS.COM - Warga antre pembagian beras zakat di Pendapi Gede, Balai Kota Solo, Kamis (30/6/2016). Pemkot Solo membagikan 2.600 paket beras zakat untuk warga yang membutuhkan. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016 kali ini Pemkot Solo menggelar pembagian zakat fitrah.

Solopos.com, SOLO – Pembagian zakat fitrah para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Balai Kota Solo berlangsung ricuh, Kamis (30/6). Ribuan warga berdesak-desakkan hingga membuat tiga orang jatuh pingsan. Mereka saling berebut untuk mendapatkan kupon jatah beras. Ratusan warga terpaksa gigit jari karena tak kebagian fitrah tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan pantauan Solopos.com, warga berbondong-bondong datang ke Balai Kota sejak pukul 07.00WIB. Mereka tertahan di depan pintu gerbang komplek Balai Kota karena belum dibuka. Sesuai jadwal pembagian zakat dilakukan pukul 09.00WIB.

Mendekati jadwal pembagian, jumlah warga yang datang semakin bertambah banyak. Kerumuman warga tersebut hingga menyebabkan arus lalu lintas di sepanjang Jl. Jenderal Sudirman macet.

Lantaran terlalu lama menunggu, warga mulai gerah. Mereka kemudian menggedor-gedor dan mencoba membuka paksa pintu gerbang. Hingga akhirnya petugas membuka pintu gerbang dan warga merangsek masuk ke halaman Balai Kota.

Kericuhan kembali terjadi saat warga tak sabar mengantre kupon penerima zakat. Warga menggedor-gedor pintu Pendapi Gedhe Balai Kota Solo tempat pembagian zakat. Suasana semakin kacau ketika petugas mulai membagian 2.600 kupon penerima zakat. Warga saling dorong untuk meraih kupon dari petugas. Meski kupon telah habis, ternyata masih banyak yang belum mendapatkan.

Mereka pun tetap nekat antre karena masih berharap mendapatkan zakat sebanyak 5 kilogram beras. Ricuh terjadi lagi karena banyak yang mendapat kupon namun tak kebagian hingga menimbulkan protes.

“Saya sudah sampai di sini pukul 07.00 WIB untuk antre mendapatkan zakat,” ungkap Sutini, warga Jebres. Dirinya sengaja datang lebih awal berharap mendapatkan zakat.

“Sia-sia datang pagi tapi tidak kebagian,” kesalnya.

Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo sangat menyayangkan terjadinya kericuhan saat membagikan zakat kepada kaum duafa. Menurut Wawali, panitia penyelenggara kurang cermat sehingga pembagian menimbulkan kericuhan seperti itu.

“Harus dievaluasi,” tegas Purnomo.
Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Solo, Siti Hanggraini Purwanti mengaku tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pembagian kupon zakat fitrah tahun ini memang dilakukan secara langsung.

Tahun sebelumnya, pembagian kupon dilakukan beberapa hari sebelum pembagian zakat fitrah melalui pengurus Rukun Tetangga (RT) sesuai kuota yang ditetapkan. Dengan begitu warga yang datang terbatas pada mereka yang memiliki kupon.

“Nah pengalaman tahun lalu ternyata ada temuan warga memalsukan kupon. Untuk mengantisipasi itu, kupon baru dibagikan di sini. Tapi ternyata kejadiannya seperti ini,” tuturnya.

Dia mengemukakan, ada ratusan warga tidak mendapatkan zakat karena stoknya terbatas. Dia berdalih banyak warga luar daerah yang ikut menerima beras zakat. Alasannya, pembagian zakat dari PNS memang untuk umum tidak ada batasan warga dari mana pun.

“Pembagian zakat kali ini akan kami evaluasi agar tidak terulang kembali dan pembagian berjalan lancar,” harapnya.

Hingga pembagian zakat fitrah usai, ratusan warga masih berkerumun di Balai Kota.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya