SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Hingga saat ini, kenaikan harga sejumlah komoditas masih dinilai wajar.

Harianjogja.com, SLEMAN- Merangkaknya harga-harga di pasaran sejak awal Ramadan hingga menjelang Lebaran, terus dipantau Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sleman. Jika memungkinkan, operasi pasar akan dilakukan untuk menekan harga.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Ketua TPID Sleman, Iswoyo Hadiwarno menjelaskan, pihaknya terus memantau pergerakan kenaikan harga masing-masing komoditas di pasaran. Hingga saat ini, kenaikan harga sejumlah komoditas masih dinilai wajar. “Kami lihat dulu perkembangannya. Saat ini, kami masih memantau pergerakan kenaikan harga kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran,” kata Iswoyo kepada Harian Jogja, Rabu (22/6/2016).

TPID pun belum memberikan lampu hijau agar Pemkab melakukan operasi pasar. Meski begitu, katanya, kegiatan operasi pasar untuk menekan kenaikan harga tidak menutup kemungkinan dilakukan Pemkab. Sebagai gantinya, untuk menetralisir kenaikan harga Pemkab menggelar banyak kegiatan pasar lebaran. Tidak hanya di Pemkab, pasar lebaran yang memberikan harga lebih murah dibandingkan harga di pasaran juga digelar di tiap-tiap kecamatan.

“Pasar lebaran itu salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan harga. Kalau upaya ini berhasil menekan harga, operasi pasar tidak diperlukan. Kami akan lihat perkembangan ke depan,” tandasnya.

Dari pantauan Harian Jogja di sejumlah pasar tradisional, harga sejumlah komoditas terpantau tinggi. Beras IR I rata-rata dijual Rp10.000 per kg, minyak goreng botolan, Rp16.500 per liter, cabai merah keriting Rp15.500 per kg, dan cabai rawit merah Rp16.000 per kg. Sementara untuk komoditas daging ayam masih dijual di kisaran Rp32.000 per kg dan daging sapi Rp120.000 per kg. Bawang merah Rp29.000 per kg dan telur Rp19.000 per kg. Untuk gula pasir masih bertahan tinggi di kisaran Rp17.000 per kg.

Terpisah, Camat Mlati Suyudi mengatakan, untuk menekan harga kebutuhan masyarakat pihaknya mengadakan pasar lebaran mulai Rabu (22/6) hingga Kamis (23/6) di Halaman Gedung Serbaguna Desa Tlogoadi Mlati. Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pasar lebaran itu digelar untuk mempromosikan produk-produk 35 UKM. “Kami menyediakan 100 paket sembako dengan harga terjangkau. Selisih antara Rp1000 hingga Rp3000 dari harga pasaran,” kata Suyudi.

Dia menyontohkan, harga gula pasir jika di pasaran dijual Rp17.000 per kg, selama pasar lebaran di Mlati hanyd dijual Rp14.000 per kg, gula jawa dari Rp16.200 menjadi Rp15.000, Beras raja 5 kg dari Rp47.000 menjadi Rp45.000. Harga telur dari Rp17.000 menjadi Rp16.000 per kg. “Selain sembako, kami juga menyediakan aneka sandang, produk kerajinan, aneka makanan dan minuman serta kebutuhan lebaran lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya