SOLOPOS.COM - Kendaraan terjebak kemacetan panjang di ruas jalan tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7/2016) pagi. (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya)

Lebaran 2016 diwarnai dengan kemacetan panjang di pintu jalan tol di Brebes alias Brexit.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kemacetan panjang hingga mencapai kurang lebih 20 km di pintu keluar (exit) jalan tol Brebes Timur atau sering disebut Brexit menjadi salah satu bahan evaluasi pelaksanaan angkutan musim mudik Lebaran 2016. Evaluasi yang dijadwalkan Rabu (13/7/2016) ini, bakal dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“ [Rabu] akan saya evaluasi,” kata Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam acara halalbihalal keluarga besar Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Semarang (USM) di Auditorium USM Semarang, sebagaimana dipublikasikan Jatengprov.go.id, Selasa (12/7/2016).

Menurut Ganjar, antrean panjang di Brexit terjadi karena pemerintah tidak memerhatikan manajemen risiko sistem pembayaran tol sekali bayar yang diterapkan, sehingga kendaraan yang datang secara bersamaan menyulitkan petugas tol untuk memberikan uang kembalian. “Risikonya datangnya bareng-bareng. Harga tol sekitar Rp140.000 sampai Rp160.000 sekian itu nyusukinya angel [pengembalian uangnya sulit]. Coba kalau dipaskan Rp100.000 atau sekalian digratiskan,” ujarnya.

Demi mengantisipasi kejadian serupa tidak terjadi lagi, sambung gubernur, maka pada evaluasi pelaksanaan mudik dan balik Lebaran 2016 sekaligus akan dibentuk tim atau panitia mudik Lebaran 2017. Pembentukan panitia mudik Lebaran sejak dini itu dilakukan guna mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk sistem informasi dan teknologi dengan lebih baik.

“Saya evaluasi, langsung akan saya bentuk tim atau panitia mudik Lebaran 2017. Biar siap-siap,” tandasnya.

Ganjar menambahkan untuk mengurai kemacetan kendaraan pada saat arus mudik Lebaran tidak cukup dengan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh kepolisian. “Namun, juga harus mengubah perilaku pemudik dan masyarakat yang tidak taat peraturan, seperti, membuka pembatas jalan yang terpasang di median jalan dan pasar tumpah,” ungkapnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya