SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

Lebaran 2016 kebutuhan uang di Solaraya mencapai Rp3,8 triliun.

Solopos.com,SOLO — Kebutuhan uang pada Ramadan dan Lebaran tahun ini mencapai Rp3,8 triliun atau sekitar 84% dari proyeksi Rp4,5 triliun. Kebutuhan uang ini naik lebih dari lima kali lipat jika dibandingkan dengan hari biasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan sebelum Ramadan, kebutuhan uang masyarakat diprediksi naik sekitar 18% jika dibandingkan tahun lalu, yakni Rp4,5 triliun. Nilai tersebut diperoleh dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan perbankan. Oleh karena itu, dia mengungkapkan kebutuhan uang masyarakat selama Ramadan dan Lebaran aman.

Meski tidak sesuai dengan prediksi, kebutuhan uang masyarakat ini naik lebih dari lima kali lipat jika dibandingkan dengan bulan biasanya. Hal ini mengingat kebutuhan uang masyarakat yang dilihat dari outflow atau uang keluar setiap bulannya hanya berada di kisaran Rp600 miliar-Rp700 miliar saat kondisi normal.

“Layanan penukaran uang pada Ramadan lalu telah dimaksimalkan dengan membuka berbagai channel diantaranya di kantor BI, kantor perbankan, kas keliling, dan kas bersama di Benteng Vastenburg. Bahkan di akhir menjelang Lebaran, ada penambahan operasional kas keliling pada Sabtu-Minggu. Perbaikan pelayanan akan terus dilakukan untuk menekan layanan penukaran di pinggir jalan,” ungkap Bandoe kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (21/7/2016).

Penukaran uang di pinggir jalan ini dinilai merugikan masyarakat karena adanya biaya tambahan dan merugikan penyedia jasa karena riskan dengan uang palsu. Dia mengatakan nominal yang paling banyak dicari adalah Rp10.000 karena dana yang dikeluarkan mencapai hampir 90% dari proyeksi kemudian disusul pecahan Rp100.000 sekitar 89% dan Rp5.000 yang mencapai 87% dari proyeksi.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan dana yang disalurkan tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni Rp3,8 triliun. Dia menilai tidak adanya kenaikan yang signifikan karena beberapa perbankan sudah mempersiapkan sejak sebelum Lebaran. Selain itu, kemungkinan ada yang melakukan transaksi uang antarbank yang memiliki likuiditas besar.

“Dioperasikannya tol saat arus mudik dan arus balik tidak berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi selama Lebaran di Solo,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya