SOLOPOS.COM - Truk melintasi jalur lingkar utara yang mulai mengalami kerusakan. Foto diambil Jumat (10/6/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016, sejumlah proyek infrastruktur dan jalan rusak di Boyolali menjadi kendala selama arus mudik.

Solopos.com, BOYOLALI–Sejumlah jalur alternatif mudik di Boyolali rusak dan butuh perbaikan. Selain rusak, sejumlah proyek infrastruktur juga masih berlangsung di beberapa jalur alternatif. Kondisi ini diprediksi menjadi kendala saat peningkatan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perbaikan jalan yang dilakukan di sejumlah jalur alternatif kemungkinan besar belum selesai saat Lebaran.

Dari data yang dihimpun Solopos.com, sedikitnya ada lima jalur alternatif yang saat ini masih dalam kondisi rusak. Kelima jalur alternatif itu ada di jalan lingkar utara tepatnya di Kalikiring, Jl.Randusari-Kopen yang merupakan jalur alternatif Boyolali-Klaten, jalur Senggrong, Andong yang merupakan alternatif ke Sragen, ruas Karanggede-Sruwen, dan jalur Karanggede-Klego.

Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, melalui Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuna Ahadiyah, menjelaskan berdasarkan survei tim Satlantas bersama Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) dan Dishubkominfo, belum lama ini, perlu ada penambalan di beberapa ruas jalur lingkar utara. “Tepatnya di Jl.Semarang-Solo KM 75.4 serta perlu perbaikan jalan di dekat jembatan. Ada jalan rusak yang cukup membahayakan pengendara,” kata AKP Yuna, akhir pekan lalu.

Salah satu warga Wates RT 004/RW 008, Desa Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Slamet Prayitno, 50, jalur lingkar utara sudah rusak sejak tiga bulan lalu. “Setelah jembatan Kalikiring ke arah Tegalwire sudah mulai berlubang dan aspal juga mulai pecah. Ya, karena tiap hari dilewati truk dan kendaraan berat,” kata Slamet.

Menurut dia, kerusakan jalan sering mengakibatkan kecelakaan terutama melibatkan sepeda motor. Selama ini, warga berinisiatif melakukan perbaikan sendiri dengan menguruk lubang jalan menggunakan pasir dan batu.
Warga lainnya, Wibowo, berharap ada perbaikan di jalur lingkar utara karena sebentar lagi akan menjadi jalur padat karena menjadi jalur alternatif Boyolali ke Solo.

Pada bagian lain, jalur Randusari-Kopen tidak hanya rusak parah namun juga termasuk jalur padat karena banyak pabrik. “Kerusakan jalan yang cukup parah butuh perbaikan segera karena rawan kecelakaan,” imbuh AKP Yuna.

Sementara itu, pengecoran jalan di ruas Karanggede-Sruwen sepanjang 3 kilometer sudah berjalan 40%. Dia berharap proyek perbaikan jalan sudah selesai menjelang arus mudik. “Di jalur itu butuh rambu-rambu peringatan sebagai langkah agar tidak terjadi kecelakaan. Begitu pula pengaspalan di Karanggede-Klego sepanjang 3 kilometer sudah berjalan 50%. Semoga segera selesai.”

Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) saat ini juga sedang dalam proses perbaikan. Pengawas Jalan SSB Bina Marga Jateng, Sumarwan, menjelaskan proyek jalan SSB kemungkinan belum selesai saat Lebaran namun dia memastikan jalur alternatif Boyolali-Magelang sudah nyaman dilalui kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya