SOLOPOS.COM - Gubernur Ganjar turut mengurai kemacetan di Brebes pada masa musim mudik Lebaran 2016. (Facebook.com-Siti Atikoh)

Lebaran 2016 di Jawa Tengah masih dirundung permasalahan sehingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo pun meminta maaf kepada warga.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta maaf kepada warganya karena merasa belum bisa memberikan layanan terbaik selama musim mudik Lebaran 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Meski sudah mengerahkan semua kekuatan dan potensi untuk melayani masyarakat pada mudik Lebaran, namun masih terjadi hal yang mengecewakan. Kita harus meminta maaf kepada rakyat,” kata Ganjar seusai memimpin apel pertama pegawai negeri sipil (PNS) pascalibur Idulfitri 1437 H di halaman Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Senin (11/7/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Menanggapi kasus kemacetan parah di pintu keluar jalan tol Pejagan dan Brebes Timur atau Brebes Exit (Brexit) pada musim mudik Lebaran 2016 yang diduga menjadi penyebab belasan pemudik mengalami kelelahan dan meninggal dunia, Ganjar mengatakan akan dilakukan klarifikasi.

Dia mengatakan telah memerintah tim dari Dinas Kesehatan Jateng melakukan penyelidikan guna memastikan faktor-faktor penyebab kematian belasan pemudik itu karena kelelahan atau faktor lain. “Klarifikasi ini perlu agar eksplotiasi di media massa tentang kejadian itu tidak menjadi cerita buruk,” tandasnya.

Ganjar menambahkan akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa ke depan tidak terjadi lagi. Menurut dia jalan tol Pejagan perlu ada penambahan stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU), rest area, dan area kesehatan.

Di samping perlu agar ada banyak pintu keluar jalan tol dari Jakarta dan Jawa Barat agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. “Pintu keluar jalan tol di Brebes juga ditambah tidak hanya satu,” ujar Ganjar.

Sementara itu,  Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Sinoeng N. Rachmadi menyatakan dari hasil presensi kehadiran pegawai negeri sipil (PNS) pada apel pagi mencapai 94,46%.

Menurut dia, dari hasil laporan Badan Kepegawain Daerah (BKD) Jateng dari sekitar 17.000 orang PNS yang hadir sebanyak 94,46%, tidak masuk tanpa keterangan sebanyak lima orang atau 0.03%. “Sedangkan PNS Pemprov lain yang tidak masuk kerja karena tugas posko mudik Lebaran, cuti hamil, sakit ada surat dokter, dan sedang tugas belajar,” ungkap dia.

Lima PNS yang mbolos itu, menurut Kepala BKD Jateng Arif Irwanto, sehari-harinya bertugas dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolimas), Badan Kordinator Wilayah (Bakorwil) III, dan Rumah Sakit Jiwa Daerah R.M. Soedjarwadi. “Sanksi PNS yang membolos sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53/2010 tentang Displin PNS,” ujar Arif.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya