SOLOPOS.COM - Warga antre membeli beras saat pasar murah di halaman kantor Dinas Pertanian (Dispertan) Solo, Selasa (21/6/2016). Pasar murah tersebut bertujuan membantu masyarakat sekitar memenuhi kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasar menjelang Lebaran 2016. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016, Dispertan Solo menjual daging sapi segar Rp90.000/kg.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pertanian (Dispertan) Solo mengadakan pasar murah daging segar yang bekerja sama dengan Paguyuban Kios Daging Sapi (PKDS) Solo. Daging segar tersebut dijual lebih murah dari harga di pasar, yakni Rp90.000/kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dispertan Solo, Weni Ekayanti, mengatakan harga daging sapi segar hingga saat ini masih stabil tinggi, yakni Rp120.000/kg. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya pasar murah ini dapat membantu masyarakat untuk membeli daging sapi segar. Dia menyampaikan saat ini permintaan daging sapi oleh masyarakat mulai ada kenaikan meski belum signifikan, yakni baru sekitar 25%.

Menurut dia, sepekan menjelang Lebaran biasanya permintaan daging akan naik menjadi dua kali lipat dari biasanya. Hal tersebut biasanya akan diikuti dengan kenaikan harga daging sapi segar.

“Penjualan daging sapi segar ini bekerja sama dengan PKDS Solo. Kami minta supaya tidak ada batasan mengenai jumlah daging sapi yang dijual jadi kalau ada kekurangan akan diambilkan dari RPH [Rumah Pemotongan Hewan],” ungkap Weni saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara pasar murah di halaman Kantor Dispertan Solo, Selasa (21/6/2016).

Dia menjelaskan selama ini kebutuhan normal daging sapi masyarakat sekitar 8 ton/hari yang berasal dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sekitar 3 ton atau 11 ekor/hari dan lima ton berasal dari luar Solo, yakni Boyolali dan Kaliyoso, Karanganyar.

Dia mengatakan sebelum Ramadan sudah berkoordinasi dengan PKDS Solo terkait pasokan daging sapi. Menurut dia, diprediksi pasokan aman dan dinilai mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Meski pasokan daging segar mencukupi, kenaikan harga sulit dikontrol karena itu merupakan hukum permintaan dan penawaran. Dia mengaku sulit mengontrol permintaan daging sapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan melalui pasar murah tersebut bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadan dan menjelang Lebaran.

Dia mengatakan daging sapi segar di pasar sulit untuk dijual dibawah Rp100.000/kg meski pemerintah telah mengimpor daging sapi beku. Hal ini karena harga sapi di Solo dan sekitarnya masih cukup tinggi. Dia menjelaskan sapi hidup seberat 500 kg dijual dengan harga sekitar Rp23,5 juta. Setelah disembelih hanya 60% atau 300 kg yang bisa dijual dalam bentuk daging.

Dia mengatakan harga karkas sapi (hasil pemotongan sapi yang masih berupa daging dan tulang setelah dikurangi empat kaki sebatas dengkul ke bawah, kulit, kepala, dan jerohan) senilai Rp87.000/kg. Oleh karena itu, harga jual daging sapi senilai Rp100.000/kg itu pedagang baru bisa break event point (BEP) atau impas.

Tidak hanya daging sapi, pasar murah tersebut juga menyediakan daging ayam ras dengan harga Rp32.000/kg, gula pasir dijual Rp12.000/kg, dan telur ayam ras senilai Rp16.000/kg. Dia mengungkapkan harga barang yang ditawarkan pada acara yang diadakan pada Selasa-Rabu (21-22/6/2016) tersebut berada di bawah harga pasaran. Pedagang yang digandeng juga merupakan binaan Dispertan Solo dan perusahaan serta sejumlah pedagang sembako yang ada di Pasar Gede.

“Pasar murah ini merupakan kegiatan rutin sejak 2007 kaitannya dengan kegiatan bina lingkungan. Ada 20 stan yang menawarkan kebutuhan pokok hingga pakaian dan makanan ringan. Acara ini menyasar warga di empat keluarahan, yakni Sudiroprajan, Gandekan, Jagalan, dan Purwodiningratan,” kata dia.

Sebelumnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta mengadakan operasi pasar daging sapi beku dengan harga Rp85.000/kg. Hal ini diharapkan bisa menekan harga daging di pasar yang tinggi. Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Rizal Mulyawan Latief, mengatakan daging sapi yang disediakan sebanyak 165 kg dan sudah habis disalurkan ke masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya