SOLOPOS.COM - Kemacetan di Solo (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos/dok)

Lebaran 2015 seperti tahun-tahun sebelumnya, Kota Solo menjadi salah satu tujuan pemudik.

Solopos.com, SOLO-Kepadatan lalu lintas di jalanan di Kota Bengawan pada Lebaran tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Ari Wibowo, mengatakan hingga Sabtu (25/7/2015) atau H+7 Lebaran, volume kendaraan bermotor naik 2,04% dibanding periode yang sama pada tahun 2014.

Menurut dia, kenaikkan volume kendaraan yang melintas di jalanan di Kota Bengawan tersebut tidak menimbulkan masalah berarti, seperti kemacetan yang parah.

“Dari rekap data traffic counting, hingga H+7, kepadatan lalu lintas sedikit naik, yakni sekitar 2,04% dari tahun lalu,” kata Ari saat berbincang di sela-sela acara peletakan batu pertama pembangunan Pasar Klewer, Minggu (26/7/2015).

Berdasarkan informasi yang diperoleh solopos.com, sebanyak 7.666.194 kendaraan melintas di jalanan Solo pada Lebaran 2014, sedangkan tahun ini mencapai 7.822.576 kendaran. Menurut Ari, kenaikkan trafik kendaraan tahun ini tergolong tidak terlalu tinggi. Dia menilai program pemerintah berupa mudik gratis menggunakan bus maupun armada lain turut mengurangi jumlah kendaraan pribadi, terutama kendaraan roda dua melintas di Solo.

“Kendaraan roda dua masih mendominasi kepadatan lalu lintas. Setelah itu diikuti mobil pribadi dan bus. Secara persentase dari total kendaraan yang masuk Solo, kendaraan roda dua pada kisaran 63%, mobil pribadi 32%, dan sisanya kendaraan sedang dan kendaraan berat sekitar 5%,” jelas Ari.

Disinggung mengenai keberadaan barikade dan water barrier hingga Minggu atau H+8 Lebaran, Ari menyebut arus balik tahun ini sedikit berbeda dengan tahun kemarin. Dia mengatakan pada akhir pekan ini, tepatnya H+5 sampai H+7, volume kendaraan masih terpantau cukup ramai, khususnya arus yang menuju keluar Solo.

“H+8 kebetulan jatuh pada hari Minggu. Sangat mungkin pemudik sengaja menghabiskan waktu sampai akhir pekan dengan mengambil cuti sebelum kembali bekerja. Sebagian dari pemudik mulai melakukan perjalanan hari ini [Minggu],” terang Ari.

Ditanya mengenai keberadaan pembatas jalan berupa water barrier atau barikade yang masih terpasang di tiga lokasi berbeda, yakni Jl. Slamet Riyadi, Jl. Yos Sudarso, dan Jl. Urip Sumarjo hingga Minggu (26/7), Ari menjawab, untuk mencegah kepadatan arus lalu lintas yang masih terpantau padat. Dia menyebut pembatas jalan baru akan dilepas pada Senin (27/7). Disinggung evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas selama Lebaran, dia mengklaim telah berhasil.

“Pengalihan arus cukup berhasil, terbukti tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas berlebih di jalanan di dalam kota. Kami alihkan pemudik untuk lewat jalanan di pinggir kota. Jalanan di pinggir kota bisa dimaksimalkan dan dipatuhi mereka [pemudik]. Sistem pengalihan arus tahun ini bisa diterapkan pada Lebaran tahun depan, mungkin hanya ada sedikit penyesuaian,” jelas Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya