SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia)

Lebaran 2015 sebentar lagi tiba. Momentum hari raya umat Islam itu biasanya diikuti peningkatan kebutuhan pangan.

Solopos.com, SOLO – Stok pangan di Jawa Tengah (Jateng) menjelang Lebaran 2015 dipastikan aman. Saat ini, gudang bulog di Jateng masih menyimpan 172.000 ton beras atau memenuhi kebutuhan sampai lima bulan ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Jateng, Whitono, seusai meresmikan bazar murah di Lapangan Sriwaru, Sondakan, Laweyan, Solo, Selasa (23/6/2015). Selain stok dari bulog, kata dia, stok yang ada di masyarakat juga masih mencukupi hingga delapan bulan mendatang.

“Di masyarakat ada 1,9 juta ton. Itu masih cukup sampai delapan bulan ke depan,” kata dia kepada wartawan.

Ekspedisi Mudik 2024

Di sisi lain, dia mengatakan menjelang Lebaran tahun ini harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan hingga 10 persen. Namun, kenaikan tersebut dinilai masih wajar.

“Itu kan naiknya variatif ya antara 5%-10 %, jadi masih wajar karena menjelang hari raya. Harga bawang merah saja sudah turun,” kata dia.

Untuk mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan pokok, pihaknya menggelar operasi pasar di beberapa daerah di Jateng seperti Kota dan Kabupaten Semarang, Solo, dan Magelang.

Hal itu dilakukan untuk mengintervensi pasar agar kondisi harga tetap stabil.

“Solo ini sudah yang kedua, sebelumnya kami gelar di Ungaran, Kabupaten Semarang. Selanjutnya di Kota Semarang dan di Magelang,” kata dia.

Di Solo, kata dia, ada sebanyak 1050 paket sembako yang didistibusikan ke warga.

“200 Paket berisi kebutuhan pokok kami beri gratis. Sedangkan 850 paket kami beri subsidi sebanyak Rp36.000. Harga normal per paket Rp86.000, di sini kami jual Rp50.000,” kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengimbau kepada warga untuk berhati-hari memilih makanan menjelang Lebaran ini. Wali Kota juga sempat menegur sejumlah minimarket untuk tidak menjual kebutuhan pokok yang masa kedaluwarsanya mepet.

“Beberapa waktu lalu ada yang laporan, beli sembako tapi kedarluwarsanya sudah tinggal dua hari. Padahal itu dimakan tiga hari kemudian. Saya pengalaman 23 tahun bekerja di perusahaan makanan, soal kedaluwarsa itu diperhatikan dan diperhitungkan betul itu,” kata Wali Kota saat memberi sambutan acara bazar murah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya