SOLOPOS.COM - Calon penumpang bus di peron Terminal Tirtonadi, Solo, Rabu (22/7/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lebaran 2015, puncak arus balik gelombang kedua terjadi di Solo.

Solopos.com, SOLO — Puncak arus balik Lebaran gelombang II benar-benar terjadi pada Sabtu (25/7/2015). Banyak pemudik yang memanfaatkan hari itu untuk kembali ke tanah rantau karena berbagai aktivitas khususnya sekolah bagi anak-anak yang akan dimulai Senin (27/7/2015).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, Sabtu, para pemudik berduyun-duyun memadati kawasan Terminal Tirtonadi Solo dan Stasiun Balapan Solo. Mereka membawa berbagai barang bawaan yang dikemas dengan kardus atau karung. Para orang tua membawa serta anak-anak mereka.

Di Terminal Tirtonadi, beberapa calon penumpang sempat kebingungan mencari loket karcis karena tata letaknya berubah setelah ada renovasi terminal. Salah satunya Muhammad Susanto Nugraha, 19. Calon penumpang yang mudik ke rumah neneknya di Madiun, Jawa Timur itu mengaku harus mencari letak loket untuk membeli tiket pulang ke Tasikmalaya.

“Dulu loketnya ada di dalam. Sekarang ada di luar. Tadi sempat bingung. Tapi saya lihat tanda penunjuk yang ada dan akhirnya ketemu,” ujarnya saat berbincang dengan Espos di ruang tunggu terminal, Sabtu.

Susanto mengatakan memilih hari Sabtu untuk kembali ke Tasikmalaya karena ia harus masuk kuliah esok Senin. Mahasiswa Universitas Siliwangi itu ingin tiba di Tasikmalaya pada Minggu sehingga dirinya bisa beristirahat sebelum memulai aktivitas lainnya. “Tahun ini arus balik lebih sepi. Lebih ramai tahun kemarin,” katanya.

Di Stasiun Balapan, sebagian calon penumpang yang menunggu jadwal keberangkatan kereta api (KA) di kursi teras stasiun. Sebagian lainnya duduk di lantai teras dan bagian dalam stasiun. Mereka belum diperkenankan masuk ke peron. Di sisi timur bagian depan stasiun, para calon penumpang mengisi lembar pemesanan tiket. Sebagian lainnya menunggu panggilan dari operator tiket.

Salah seorang calon penumpang, Setiyawan, 21, juga antre mendapatkan tiket kereta eksekutif tujuan Stasiun Jatinegara. Lelaki asal Colomadu, Karanganyar itu memilih kereta yang berangkat dari Stasiun Tugu Jogja pada Minggu (26/7).

Rencananya, ia akan naik KA Prambanan Ekspres pada Minggu pagi. Setelah itu ia akan naik KA yang akan mengantarnya ke Jakarta. “Enggak apa-apa agak ribet, asal sampai dengan selamat,” ujar mahasiswa Universitas Trisakti itu kepada Solopos.com, Sabtu.

Ia memilih moda transportasi KA karena dinilai lebih tepat waktu. Kalaupun telat, biasanya tidak akan lama. Hal itu berbeda dengan jadwal kedatangan bus yang kadang tidak jelas. “Kalau naik bus dan macet di jalan, tak bisa diprediksi kapan bisa sampai tujuan,” kata dia.

Senada dengan Susanto, Setiyawan juga menilai penumpang KA tahun ini cenderung lebih sedikit. Tahun lalu, ia merasa kesulitan mendapatkan tiket kembali ke Jakarta.

Kepala UPTD Terminal Tirtonadi, Eko, membenarkan jika hari itu adalah puncak arus balik gelombang II. Penumpang yang masuk kategori itu didominasi pemudik jarak dekat.

“Kalau yang jarak jauh puncaknya [mudik] sudah Kamis (23/7). Saya yakin besok [Minggu (26/7)] terjadi penurunan jumlah pemudik yang mengikuti arus balik Lebaran. Mereka pulang ke tanah rantau karena masa libur anak-anak sudah berakhir. Cuti kerja yang mereka ambil juga sudah habis,” ungkap dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Pantaun Solopos.com, jalan-jalan protocol di Kota Solo ramai lancer. Tidak ada kemacetan parah. Petugas Pos Pengamanan (Pospam) Faroka yang enggan disebutkan namanya mengatakan arus kendaraan pribadi yang melaju di daerah itu sudah normal. Angkutan logistik juga sudah beroperasi dengan normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya