SOLOPOS.COM - Ilustrasi tol (JIBI/Solopos TV)

Lebaran 2015 diyakini tak akan diwarnai kemacetan di jalur Pantura Jawa Barat. Namun tidak di Jawa Tengah.

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengingatkan kepada para pemudik Lebaran 2015 supaya siap-siap menghadapi kemacaten arus lalu lintas karena pembangunan jalan belum rampung.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

“Kepada para pemudik yang masuk ke Jateng supaya siap-siap mengalami kemacetan pada titik-titik tertentu,” kata Ganjar Pranowo dalam penyerahan bingkisan Lebaran kepada sejumlah anak yatim dan duafa yang digelar Telkomsel di SD Juara Rumah Zakat, Semarang, Senin (29/6/2015) sore.

Ganjar lebih lanjut menyatakan penyebab kemacetan arus lalu lintas, salah satunya karena belum selesainya pembangunan infrastruktur jalan pada mudik Lebaran 2015. Pasalnya, sesuai tahun anggaran, pekerjaan baru selesai pada Desember mendatang. Sedangkan Lebaran jatuh pada Juli 2015 dan proyek itu belum rampung.

”Dijamin, pembangunan jalan belum beres [rampung] pada mudik Lebaran 2015 sehingga pada sejumlah titik tertentu akan terjadi kemacetan arus lalu lintas,” tandas Ganjar.

Dalam menghadapi kemacetan, Ganjar mengimbau kepada para pemudik agar tidak stres, tapi hendaknya disikapi dengan sabar. ”Kemacaten dinikmati saja, tidak perlu stres,” imbuhnya.

Untuk mengatasi kepadatan, Ganjar menambahkan telah menginstruksi supaya jalan tol Pejagan-Pemalang yang belum rampung 100% agar dibuka khusus untuk arus mudik dan balik Lebaran 2015. Rencananya, jalan tol tersebut akan mulai dibuka mulai H-10 Lebaran, tapi hanya dari ruas keluar tol Pejagan sampai Brebes Timur sepanjang 20 km.

”Pembukaan tol ini hanya khusus mobil. Kondisi jalur memang masih berupa tanah urugan yang dipadatkan dengan sebagian ruas telah dilapisi batu split dan pasir,” ungkap Ganjar.

Jalan tol ini pun baru bisa dilalui pada siang hari. Pada malam hari, jalur belum bisa dilewati karena tidak ada lampu penerangan sehingga membahayakan kendaraan. Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri mengatakan untuk mengatasi kemecatan jalur utama pantai utara (pantura) pada arus mudik Lebaran, perlu adanya rekayasa lalu lintas.

”Rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan ke jalur alternatif. Untuk itu kondisi jalan alternatif harus dibenahi, dengan dipasang rambu-rambu, dan lampu penerangan jalan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya