SOLOPOS.COM - Dua petugas sampah dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri sibuk membersihkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pasar Wonogiri, Kamis (16/7/2015). Volume sampah selama Lebaran meningkat tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Lebaran 2015 ini tidak selalu bisa dirayakan semua orang bersama keluarga.

Solopos.com, WONOGIRI — Tak semua orang bisa merayakan Lebaran 2015 malam ini bersama keluarga. Begitu pula para petugas dari dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri yang mesti bertugas hingga hari gelap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suara azan Magrib terdengar keras dari salah satu masjid yang ada disekitar Pasar Wonogiri, Kamis (16/7) malam. Kedua petugas kebersihan sampah itu masih sibuk mengangkut sampah, dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pasar Wonogiri di naikkan ke dalam truk sampah.

Salah seorang petugas kebersihan sampah, Marti, 40, warga Kelurahan Wonoboyo, Wonogiri berhenti sejenak mengangkut sampah dan mengambil minuman air putih yang Ia bawa dari rumah. Bau tak sedap dari TPS yang tertiup angin tak membuat ia ragu untuk tetap meminum air putih untuk membatalkan puasa.

Setelah beristirahat sejenak 15 menit, Ia kembali bekerja mengangkut sampah yang masih tertumpuk banyak. Waktu menunjukkan pukul 18.30 WIB truk pengangkut sampah sudah penuh dan tidak lagi mampu menampung sampah dari TPS.
Truk pengangkut sampah itu ternyata sudah dua kali mengangkut sampah dari TPS di belakang Pasar Wonogiri ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Ngadirojo. Namun, sampah-sampah yang ada di TPS itu tak kunjung bersih.

“Kebiasaan setiap Lebaran volume sampah di TPS Pasar Wonogiri naik tiga kali lipat dibandingkan hari biasanya,” ujar Marti saat ditemui Solopos.com di pasar, Kamis.

Menurut dia, volume sampah pada hari biasa cukup diangkut truk pengangkut sampah sebanyak satu kali sudah bersih. Namun, saat Lebaran 2015 ini, tiga kali truk pengangkut sampah baru bersih. Bahkan, sampah yang ada di TPS itu belum termasuk sampah yang dikumpulkan dari jalan raya.

Dia mengaku sudah belasan tahun menjadi petugas kebersihan sampah. Selama menjadi petugas tidak pernah libur selama Lebaran 2015. “Kalau petugas sampah libur sehari saja sampah akan menggunung. Jadi saya rela tidak lebaran demi menjaga kebersihan kota,” papar dia.

Petugas lainnya, Tukimin, 60, warga Desa Bulusulur Wonogiri, mengaku bekerja sebagai petugas kebersihan sampah harus rela tidak Lebaran. Dia mengaku bekerja sebagai petugas kebersihan sampah selama 11 tahun. Selama itu setiap datang Lebaran tidak pernah bisa berkumpul bersama keluarga.

“Setiap hari bekerja dari pukul 04.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Khusus untuk Lebaran jam pulang kerja molor sampai pukul 19.00 WIB karena jumlah sampah bertambah banyak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya