SOLOPOS.COM - Perhiasan emas digadaikan warga Madiun di pegadaian setempat menjelang Lebaran 2015, Jumat (26/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Lebaran 2015 diharapkan Pegadaian Jatim mampu mendongkrak omzet hingga Rp2,5 triliun.

Madiunpos.com, SURABAYA — PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah Jawa Timur mempersiapkan dana pinjaman senilai Rp2,5 triliun untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan di provinsi tersebut selama Ramadan 2015 hingga Lebaran 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Humas Pegadaian Jatim Kanwil 8 Rita Helmi menjelaskan target omzet tersebut meningkat Rp700 miliar, dibandingkan dengan alokasi dana pinjaman yang digelontor saat puasa dan lebaran tahun lalu.

Dia menjelaskan tahun ini kemungkinan kebutuhan dana pinjaman di Jatim akan meningkat, karena momentum Ramadan dan Idulfitri jatuh hampir bersamaan dengan periode tahun ajaran baru.

“Dengan dana yang sudah disiapkan oleh Pegadaian, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, jumlah tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan Ramadan dan tahun ajaran baru,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/6/2015).

Kepemilikan Emas Tinggi
Berdasarkan pantauan Pegadaian Jatim, permintaan dana pinjaman di provinsi tersebut mengalami tren peningkatan. Salah satu pemantiknya adalah tingginya angka kepemilikan emas di kalangan masyarakat, sehingga mudah untuk dijadikan sarana mendapat dana segar.

Menurut Rita, dari tahun ke tahun selalu terjadi peningkatan omzet Pegadaian Jatim saat memasuki bulan puasa. “Peningkatan [omzet] ada sekitar 20%, ditambah dengan tingginya kebutuhan mendekati tahun ajaran baru, terutama untuk biaya daftar ulang.”

Jenis barang yang digadaikan untuk memperoleh pinjaman masih didominasi oleh emas dan berlian sebesar 90%. Sementara itu, sisanya didominasi oleh barang gudang seperti kendaraan bermotor dan elektronik.

Ditebus H-7 Lebaran
Adapun, nilai pencairan kredit saat ini telah mencapai Rp500 miliar untuk daerah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Pegadaian Jatim memperkirakan hingga H-7 Lebaran 2015, barang yang digadaikan tersebut sudah akan ditebus kembali oleh nasabah.

Namun, ungkap Rita, biasanya nasabah akan kembali menggadaikan barangnya pascahari raya atau hingga H+7 Idulfitri. Sebab, pada periode tersebut, biasanya nasabah akan kembali membutuhkan dana untuk biaya sekolah anak-anak mereka.

“Peningkatan jumlah gadai adalah hal yang biasa saat memasuki hari besar keagamaan, terutama Idulfitri. Sebab, masyarakat sudah mulai mempersiapkan kebutuhan menyambut Lebaran,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya