SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengku Buwono X (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Lebaran 2015 di Kraton Jogja akan dirayakan 18 Juli

Harianjogja.com, JOGJA-Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dipastikan akan berlebaran Idul Fitri pada Sabtu (18/7/2015). Kepastian ini disampaikan oleh Pengageng Dworo Puro Kraton (semacam pejabat Humas) Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat, Minggu (12/7/2015)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Jatiningrat, penetapan lebaran jatuh pada 18 Juli itu berdasarkan perhitungan kalender Jawa yang dipedomani Kraton. Kalender tahun Jawa dimulai sejak 1555 bertepatan Jumat Legi, 1 Suro, Tahun Alif. Saat itu bertepatan dengan tahun masehi 1633.

Ekspedisi Mudik 2024

Meski internal kerajaan Kraton berlebaran pada 18 Juli, namun Sri Sultan Hamengku Buwono X akan salat Idul Fitri sesuai dengan keputusan pemerintah. “Nanti Sultan Salat Id nya tetap ikut pemerintah,” kata Jatiningrat.

Pemerintah akan menentukan satu Syawal setelah melalui sidang Isbat pada 16 Juli nanti. Organisasi Masyarakat (Ormas) Muhammadiyah sudah menentukan lebaran Idul Fitri jatuh pada 17 Juli berdasarkan dengan metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah.

Jatiningrat mengatakan, tradisi sungkeman atau ngabekten di Kraton akan digelar pada 18 Juli khusus untuk abdi dalem kakung (laki-laki), rayi dalem (adik-adik Sultan HB X), kepala daerah. Keesokan harinya khusus untuk abdi dalem putri (perempuan).

“Minggu malamnya, tanggal 19 Juli sungkeman abdi dalem penghulu Kraton dan Puro Loyo [juru kunci],” papar Jatiningrat yang biasa disapa Romo Tirun ini.

Lebih lanjut Romo Tirun mengatakan saat lebaran, Kraton juga akan mengeluarkan tujuh gunungan sebagai simbol sedekah Sultan untuk Rakyat Jogja. Ketujuh gunungan itu lima di antaranya akan dibawa ke Masjid Gedhe Kauman untuk diperebutkan warga. Sementara dua gunungan lagi ke Kepatihan dan Puro Pakualaman.

Sultan menanggapi kemungkinan ada perbedaan dalam penetapan lebaran agar tidak dipersoalkan berlebihan. “Idul Fitri tidak bareng kan sudah sering, tidak perlu dipersoalkan berlebihan,” di Kepatihan, Jumat, pekan lalu.

Gubernur DIY ini juga menyatakan harus ada saling menghormati perbedaan pelaksanaan lebaran. Ia mengimbau dalam perayaan malam takbit nanti tidak perlu berlebihan. Sultan menegaskan grebek syawal bertepatan 18 Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya