SOLOPOS.COM - Petugas medis mengevakuasi mahasiswa yang pingsan saat berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/5/2015). (JIBI/Solopos/Akbar Nugroho Gumay)

Lebaran 2015 memang tak selalu bisa dirayakan bersama keluarga.

Solopos.com, JAKARTA — Seorang warga harus kecewa tak bersalaman langsung dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla karena tak mengetahui jadwal detail open house di Istana Merdeka Selatan.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Izra, seorang karyawan yang tinggal di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, mengaku tak diizinkan masuk ke Istana Wakil Presiden oleh pihak keamanan. Usut punya usut, ternyata Izra datang terlalu awal dari jadwal yang seharusnya, yakni pukul 10.00 WIB.

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan pihak Sekretariat Wapres, open house diselenggarakan pukul 09.30-10.45 WIB untuk para tamu VIP, yakni para pejabat negara dan duta besar negara sahabat. Setelah itu, Istana dibuka untuk masyarakat umum pada 10.45-11.30 WIB, dan dilanjutkan pada 13.00-15.00 WIB seusai salat Jumat.

“Saya lihat pengumumannya ada open house di Istana Wapres, karena Pak Jokowi ke Aceh, maka saya datang. Ternyata belum boleh masuk, jadi saya pulang saja,” katanya bercerita kepada Bisnis/JIBI di area parkir luar Istana, Jumat (17/7/2015).

Dia mengaku sudah dua tahun terakhir mengunjungi open house wakil presiden dan pejabat negara. Hal itu dilakukan untuk sekadar bersilaturahmi sesama umat Islam.

Izra bercerita, seluruh anggota keluarganya berada di Riau, sementara dia tinggal di Jakarta untuk mencari nafkah. Kala Lebaran datang, Izra hanya bisa bersilaturahmi dengan rekan kerja dan tetangga di tempat tinggal sementaranya. Setelah itu, baru berangkat ke kampung halaman pada hari setelah Lebaran.

“Saya cuma ingin silaturahmi, tahun lalu pernah ke Pak Boediono [Wapres periode 2009-2014]. Cuma ingin silaturahmi karena keluarga di Riau semua,”tuturnya.

Sekretariat Wakil Presiden menyediakan stan-stan makanan bagi karyawan istana, wartawan, dan masyarakat umum. Menu yang tersedia antara lain, coto makassar dan es pisang ijo, makanan khas tempat kelahiran Jusuf Kalla, Sulawesi Selatan. Ada pula sate Padang yang menjadi simbol khas kota asal Mufidah Jusuf Kalla, sang istri. Disediakan juga es doger, kue-kue, dan berbagai minuman segar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya