SOLOPOS.COM - Ketua Himpunan Pedagang Pasar Ayam Semanggi, Joko Kastopo, menunjukkan ayam jabrul yang dijual di pasar tersebut, Kamis (2/7/2015). Ayam jabrul merupakan jenis ayam kampung yang diternakkan mirip ayam ras. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Lebaran 2015 menaikkan harga ayam di Solo.

Solopos.com, SOLO — Memasuki pertengahan Ramadan 2015, pasokan ayam di Pasar Ayam Semanggi, Solo terus merosot. Diduga, pemasok menahan distribusi ayam hingga beberapa hari menjelang Lebaran 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Ayam Semanggi, Joko Kastopo, mengatakan penurunan pasokan menjelang Lebaran 2015 itu sudah terjadi sejak awal bulan puasa. Biasanya, katanya, dalam sehari pasokan ayam di pasar tersebut bisa mencapai lebih dari 5.000 ekor. Tetapi, saat bulan Ramadan 2015 pasokan terus berkurang.

Ekspedisi Mudik 2024

Ribuan ayam yang dipasok ke Pasar Ayam Semanggi berasal dari berbagai daerah, seperti Soloraya, Kediri, Ngawi, Blitar, dan Ponorogo. Menurut dia, pasokan ayam dari Soloraya tidak akan mampu mencukupi kebutuhan ayam di tingkat lokal.

“Sekarang pasokannya berkurang cukup banyak. Pemasok mungkin menahan diri untuk disimpan sampai menjelang Lebaran. Sebab, saat Lebaran permintaan ayam kan sangat tinggi,” paparnya ditemui di Pasar Ayam Semanggi, Kamis (2/7/2015).

Berkurangnya pasokan ayam tersebut membuat harga ayam melonjak. Harga ayam ras putih yang semula Rp17.000/ekor naik menjadi Rp18.000/ekor. Harga ayam petelur yang semula Rp19.000/ekor, naik menjadi Rp20.000/ekor.

Ras Jantan Rp27.000
Sementara harga ayam ras jantan yang semula Rp27.000/ekor naik menjadi Rp28.500/ekor. Harga ayam jabrul ukuran biasa yang semula Rp30.000/ekor menjadi Rp35.000/ekor. Sedangkan ayam kampung ukuran biasa yang semula dijual Rp35.000/ekor kini naik menjadi Rp40.000/ekor. “Sebenarnya permintaan ayam kampung sangat banyak tetapi ayamnya ini kurang sekali,” ujarnya.

Beruntung permintaan tersebut sedikit teratasi dengan meningkatnya pasokan ayam jabrul di pasar tersebut. Ayam jabrul merupakan jenis ayam kampung yang dipelihara seperti ayam ras.

Dia memperkirakan kenaikan permintaan melonjak tujuh hari menjelang Lebaran. “Perkiraannya tujuh hari sebelum Lebaran akan sangat ramai permintaannya. Apalagi, permintaan yang ke Jakarta,” ujarnya.

Salah satu pedagang, Sukardi, mengatakan penjualan ayam saat ini masih stabil. “Sampai saat ini belum begitu melonjak, tapi pasokannya itu sering berkurang makanya harga ayam naik,” katanya di kiosnya, Kamis. Dalam sehari, dia bisa menjual 1.000 ekor ayam. Selain ayam ras, permintaan ayam jabrul juga cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya