SOLOPOS.COM - Masjid di Tolikara, Papua, yang dibakar saat penyelenggaraan salat Idulfitri, Jumat (17/7/2015) pagi. (Istimewa/Metrotv)

Lebaran 2015 dimanfaatkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk rapat koordinasi mencegah penularan insiden Tolikara ke Jatim.

Madiunpos.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) memanfaatkan kegiatan halalbihalal Lebaran 2015 untuk rapat koordinasi mencegah penularan insiden Tolikara, Papua. Rapat koordinasi atau rakor itu digelar di halaman belakang Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan, Surabaya, Kamis (2/7/2015) itu, dihadiri jajaran pejabat Pemprov Jatim, pimpinan TNI-Polri, serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama di Jatim.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan insiden Tolikara tak boleh merembet ke wilayah Jatim. Ia berharap dalam Lebaran 2015 ini, semua unsur masyarakat dan aparat bersatu padu mencegah terjadinya aksi susulan Tolikara agar tak seperti yang terjadi di wilayah Jawa Tengah dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Tadi disinggung oleh kapolda, gesekan di Papua itu juga ada gesekan di Jawa Tengah dan DIY. Moga-moga ini tidak [merembet] ke Jawa Timur,” kata Soekarwo kepada wartawan seusai berhalalbihalal, Kamis (23/7/2015) seperti diberitakan Detikcom.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan isu agama merupakan hal yang sensitif dan sering kali dipakai untuk memprovokasi masyarakat. Namun, menurutnya, yang terpenting adalah masyarakat tetap bersatu dan tak mudah terpencing oleh insiden berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), khususnya pada masa Lebaran 2015.

“Jawa Timur kondusif. Semua ulama dan umara ketemu membicarakan bahwa ini bukan sentimen agama. Seperti yang dijanjikan Tuhan Yang Maha Esa, kalau kedua kelompok ini kumpul, di situlah ada kedamaian,” terangnya.

Soekarwo menerangkan kegiatan halalbihalal Lebaran 2015 yang digelar Pemprov Jatim bukan semata-mata bermakna agama, melainkan juga bermakna kultural. Diharapkan, kegiatan tersebut bisa memperkuat kerukunan persatuan dan kesatuan bangsa tanpa memandang agama atau golongan. “Saling menemukan kultur, yaitu silaturahmi. Karena di Arab acara halalbihalal ini enggak ada, malah sepi enggak ana kunjungan seperti ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya