SOLOPOS.COM - Seorang warga tengah melintas di depan salah satu homestay Omah Tembi di kawasan Dusun Tembi, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Selasa (13/7/2015) siang.(JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Lebaran 2015, Homestay harus kerja keras gaet pengunjung

Harianjogja.com, BANTUL-Pihak pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul mencoba menangkap peluang pulangnya pemudik dengan memaksimalkan peran homestay.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adapun Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Bambang Legowo, pihaknya tak yakin peluang itu bisa maksimal. Pasalnya, tahun ini adalah momentum perdana bagi kebanyakan pengelola homestay di setiap Desa Wisata untuk menawarkan paket khusus Lebaran.Kendati begitu, ia berharap masing-masing pengelola bisa memaksimalkan peluang di sisa hari sebelum Lebaran. Terlebih, tahun ini Bantul jugadiperkirakan akan menjadi jalur alternatif arus mudik dan balik.

Selain itu, teknik pemasaran yang diterapkan masing-masing pengelola juga masih belum maksimal. Diakuinya, hanya beberapa saja pengelola yang memanfaatkan tekbologi internet. Selebihnya mereka lebih banyak mengandalkan pemasaran dari masing-masing desa wisata yang menjadi lokasi homestay itu.

“Bisa terpenuhi 50 persen saja sudah bagus,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (13/7/2015) pagi.

Dijelaskannya, tahun ini, di 38 desa wisata yang ada di Bantul, masing-masing sudahmemiliki bisnis homestay. Namun lantaran baru pertama kali menerapkan paket wisata Lebaran, geliat bisnis mereka pun dirasanya belum bisa begitu maksimal.

Memang, untuk tahun ini, homestay di Bantul tumbuh hingga ratusan kamar dengan kapasitas pengunjung yang mencapai kisaran 100-300 pengunjung per homestay. Hanya saja, sayangnya, pihak Dispar Bantul belum memetakan secara pasti pertumbuhan okupansi dari masing-masing homestay tersebut. Tak hanya itu, pihak Dispar Bantul pun sama sekali belum memiliki data mengenai peta sebaran dan tren pengunjung dariseluruh homestay di Bantul.

Terpisah, Kepala Seksi Kemitraan Usaha Dispar Bantul C. Issri Putranti menjelaskan, pihaknya selalu terbuka jika ada desa wisata yang menginginkan adanya pendampingan dan pembekalan dari dinas. Diakuinya sejauh ini, pihak desa wisata cukup antusias dalam mengajukan permohonan tersebut.

Selain itu, para pengusaha homestay itu juga sudah mulai pandai membaca peluang. Terbukti, beberapa pekan terakhir, pihaknya telah mendapatkan laporan dari beberapa dusun yang ada di sepanjang Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) terkait pendirian homestay baru.

“Dengan dialihkannya arus kendaraan dari jalur selatan Bantul, mereka menilai itu adalah peluang,” katanya.

Terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tembi Daud Subroto saat dihubungi wartawan mengakui, pihaknya ingin memaksimalkan peluang
libur Lebaran tahun ini. Diakuinya, dalam tiga hari ini, pihaknya sudah membuka pemesanan homestay secara online.

“Setidaknya, pemesanan itu bisa dilakukan di dua situs pemesanan hotel resmi,” katanya.

Selain itu, ia pun membenarkan mulai banyaknya anggota Pokdarwis Tembi yang belajar internet. Selama ini, diakuinya, pihaknya masih meminta bantuan beberapa mahasiswa dari Jogja untuk merespon setiap email yang masuk, khususnya email dari wisatawan mancanegara. Khusus untuk libur Lebaran tahun ini, pihaknya mengaku telah memasang beberapa paket jasa dengan ketentuan minimal penginapan lima malam.

Disebutkannya, selama libur lebaran ini sudah ada beberapa wisatawan yang memboking home stay. “Tapi di hari pertama dan kedua liburan kita nggak menerima tamu karena harus berlebaran dulu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya