SOLOPOS.COM - Ilustrasi arus mudik (JIBI/Bisnis/Dok.)

Lebaran 2015 diperkirakan akan ada jutaan kendaraan yang melintasi Kota Solo.

Solopos.com, SOLO—Sebanyak 8,36 juta kendaraan bermotor diprediksi melintasi jalanan di Kota Bengawan saat mudik Lebaran 2015. Jumlah tersebut meningkat 10% dibandingkan tahun lalu, yakni sejumlah 7,6 juta kendaraan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkomindo) Solo, Yosca Herman Soedrajat, mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai melakukan persiapan guna menghadapi situasi arus lintas dengan volume pandat pada momen Lebaran. Menurut dia, persiapan matang perlu dilakukan agar pemudik lebih nyaman selama melakukan perjalanan di Solo.

“Arus mudik H-7 dan H+7 Lebaran di Solo tahun sebelumnya mencapai 7,6 juta kendaraan. Kami memprediksi tahun ini bisa naik 10%. Kami akan menggunakan kebijakan tahun lalu [untuk pengaturan lalu lintas] karena sudah sukses dan bagus,” kata Yosca saat berbincang dengan solopos.com di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Senin (22/6).

Yosca menjamin rambu lalu lintas di seluruh ruas jalan di Solo siap sebelum arus mudik semakin padat. Menurut dia, Dishubkominfo Solo juga bakal memasang rambu penunjuk jalan portable untuk membantu pemudik agar tidak tersesat di dalam wilayah kota. Yosca tidak ingin pemudik tersesat karena minimnya informasi jalan, terutaman dari ketersediaan rambu-rambu.

“Kami akan mengarahkan kendaraan pribadi [pemudik] untuk tidak masuk kota. Kami maksimalakan untuk bisa lewat di jalur lintas [pinggir kota]. Kami segera memasang RPPJ [rambu pendahulu petunjuk jalan] portabel di berbagai simpang jalan. Jadi pemudik tidak bingung jika mau ke Jakarta, Surabaya, Semarang, atau kota tujuan lainnya,” ujar Yosca.

Yosca mengatakan Dishubkominfo Solo menyiapkan 89 RPPJ portabel untuk dipasang di berbagai simpang jalan di Solo. Selain RPPJ portabel, lanjut dia, Dishubkominfo Solo juga bakal menyiapkan pos pengawasan lalu lintas sekaligus rest area di lima titik jalan. Kelima titik tersebut yakni di Jurug, Jl. Ir. Sutami, Jl. Bayangkara, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Adi Sucipto, dan Jl. Letjend. Sutoyo.

“Sedangkan pemantauan lalu lintas kami juga akan memanfaatkan CCTV [closed circuit television]. Malah itu [CCTV] bisa kebutuhan utama karena mampu mengalihkan dan memperpendek arus lalu lintas di persimpangan. Kami sekarang punya 36 CCTV dari 57 simpang jalan yang ada di Solo,” jelas Yosca.

Kepala UPTD Perparkiran Dishubkominfo Solo, M. Usman, menilai peningkatan arus lalu lintas di Solo karena adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang memberikan diskon terhadap tarif tol. Kebijakan tersebut, lanjut dia, membuat masyarakat cenderung menggunakan mobil pribadi selama melangsungkan agenda mudik.

“Konsekuensinya Pemkot harus siap dengan situasai itu, khususnya di wilayah Soloraya. Harus antisipasi peningkatan pengguna kendaraan. Kami juga mencari strategi untuk penyediaan lahan parkir alternatif, seperti Benteng Vastenburg, lahan eks-SPBU, dan TMP Kusuma Bakti untuk antisipasi kenaikan pengunjung di Solo,” terang Usman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya