SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, BOYOLALI — Ironi terjadi di hari kedua Lebaran 2014. Saat masyarakat merayakan hari raya, seorang gelandangan atau tuna wisma ditemukan tewas di Jl. Merbabu No. 17, tepatnya di depan gedung bekas warnet, di Dukuh Bayanan, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali, Selasa (29/7/2014). Diduga, dia meninggal karena kelaparan.

Kapolsek Boyolali Kota, AKP Sunarno, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, saat dimintai konfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Setelah ada masyarakat yang melapor pihaknya langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Korban tidak beridentitas, diduga merupakan seorang gelandangan atau tunawisma,” ujar Kapolsek Boyolali Kota, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa.

Kapolsek menambahkan setelah dievakuasi korban dilarikan ke RSUD Pandanarang Boyolali. Menurut pernyataan tim medis, korban meninggal diduga karena sakit atau kelaparan. “Meninggal karena sakit, menurut tim medis karena kelaparan. Apalagi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,” tambahnya.

Kapolsek melanjutkan korban berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia 50 tahun. Saat ditemukan korban mengenakan kaos biru dan daster compang camping, sementara bagian tubuh bawahnya tidak berbusana. “Kami mendapat laporan pukul 11.50 WIB, sedangkan korban meninggal diperkirakan pukul 07.00 WIB,” lanjut Sunarno.

Menurut data yang dihimpun Solopos.com korban sudah berada di TKP sejak Minggu (27/7/2014). Saat itu seorang saksi yang merupakan warga setempat, Adib Susanto, mendengar suara rintihan dari TKP pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Namun karena sibuk Adib baru sempat mengecek lokasi Selasa pagi. Sekitar pukul 07.00 WIB dia menemukan korban dalam keadaan menungging tak bernyawa.

Ini memang bukan kali pertama ada tuna wisma ditemukan meninggal dunia. Di Solo juga pernah muncul kejadian meninggalnya tuna wisma di tepi jalan. Ketiadaan jaminan sosial yang menjamin kehidupan mereka adalah persoalan yang belum teratasi hingga hari ini.

Namun kejadian ini menjadi ironi terutama saat Lebaran. Dalam ajaran Islam, setiap muslim yang memiliki kecukupan pangan diwajibkan memberikan zakat fitrah menjelang Idul Fitri dengan batas waktu sebelum pelaksanaan salat Id. Salah satu tujuan zakat ini adalah tidak ada orang lapar pada saat hari raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya