SOLOPOS.COM - Penjual jadah tempe di Pasar Tlogo Putri, Sleman. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN-Meski meraup untung selama libur Lebaran 2014, pedagang jadah tempe di kawasan wisata mengaku keuntungan tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun 2013.

“Lebih ramai yang kemarin. Kalau dulu saya bisa bikin 10 kilogram ketan, ini dari kemarin cuma berani tujuh kilogram,” kata pedagang jadah tempe, di Pasar Tlogi Putri, Esty.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Lebih lanjut, Esty menuturkan tetap menyediakan 300 tempe dan 100 tahu bacem sebagai stok. Sebagai tambahan, ia juga menjual wajik dengan menghabiskan 1,5 kilogram ketan.

Sementara, Mariyanti yang hanya berjualan di Pasar Tlogo Putri saat ramai pengunjung. Kendati demikian, ia juga merasakan jumlah pembelian menurun.

“Sekarang sepi, makanya yang penting jadah tempenya habis dibeli walau tidak membuat banyak.” terangnya.

Kendati omzet merosot, pedagang jadah tempe mengaku tidak menaikkan harga jual. Sepaket jadah tempe yang berisi 10 jadah dan lima tempe bacem tetapi dijual Rp10.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya