SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli bunga di depan Pasar Argosari. Saat lebaran, bunga banyak dicari warga untuk nyekar ke makam. Senin (28/7/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pedagang bunga di depan Pasar Argosari ketiban rejeki, karena dagangannya diburu pembeli. Pasalnya, banyak warga yang membeli bunga untuk ziarah ke makam sanak saudara ataupun leluhurnya.

Sesuai tradisi syawalan di Gunungkidul, sehabis melaksanakan Shalat Id, warga banyak mengujungi tempat pemakaman umum. Biasanya, mereka tak lupa membawa bunga untuk nyekar.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

“Yang cari banyak, karena sudah jadi tradisi pas lebaran banyak yang membeli bunga,” kata Parmi, salah seorang bunga kepada Harianjogja.com, Senin (28/7/2014).

Akibat banyak diburu pembeli, harga bunga pun melonjak. Biasanya, satu kranjang bunga dihargai Rp10 ribu hingga Rp15 ribu, kini naik menjadi Rp30.000 tiap keranjangnya.

“Saya beli juga sudah naik, apalagi untuk transportasinya juga naik, karena saya mengambil bunga-bunga ini dari Boyolali,” ungkapnya.

Parmi mengakui bila ada calon pembeli yang mengeluh terkait kenaikan harga bunga. Namun, dia dengan sabar dan penuh ramah tamah menjelaskan bila harganya naik dikarenakan beberapa faktor, misalnya dari penanamnya sudah naik atau biaya transportasi juga naik.

“Yang paling penting adalah kita melayani dengan baik dan ramah. Buktinya, mereka mau menerima alasan itu,” kata dia lagi.

Dia juga tidak mematok pembeli harus membeli minimal satu keranjang. Pasalnya, Parmi mengaku menerima berapapun pembeli akan membeli bunga.

“Mau Rp10.000 atau Rp5.000 tetap akan kami layani,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya