SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA- Lebaran atau hari raya Idul Fitri 1435 Hijriyah Kraton jatuh pada Selasa Wage 29 Juli. Kendati begitu, menurut Sri Sultan Hamengku Buwono X Shalat Id bisa dilakukan dengan menyesuaikan 1 Syawal yang ditetapkan pemerintah.

“Kan enggak ada penanggalan Kraton shalat Id harus ini, penanggalan Kraton itu hanya grebegnya,” kata Sultan sebelum rapat paripurna pengantaran kebijakan umum anggaran APBD Perubahan di DPRD DIY, Jumat (18/7/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sultan menegaskan penentuan lebaran di Kraton itu berdasarkan dengan penanggalan Jawa. Dalam satu kalender penanggalan Jawa bercampur pula dengan kalender nasional. Perbedaan kerap muncul terjadi hanya dikenal ada lima hari saja di Kraton. Saat awal puasa bulan lalu, penanggalan Kraton juga jatuh pada tanggal 29. Adanya kemungkinan perbedaan dalam penentuan 1 Syawal oleh umat Muslim, Sultan menganggapnya hal itu sudahlah biasa.

“Nyatanya sudah beulang kali terjadi enggak masalah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia DIY Muhammad Toha menyatakan 1 Syawal jatuh pada 29 Juli. Tanggal yang sama menurutnya juga akan ditetapkan oleh pemerintah. Hal itu lantaran mengikuti penghitungan hisab secara internasional.

“Pada 29 Juli hilal sudah lebih dari dua derajat, sehingga sudah masuk bulan baru,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya