Harianjogja.com, SLEMAN—Lonjakan jumlah penyewa mobil saat libur Lebaran membuat para pengusaha rental mobil sumringah. Meski demikian, mereka tetap waspada. Pasalnya akhir-akhir ini kerap terjadi kasus kejahatan, khususnya penggelapan dengan sasaran mobil sewaan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Persewaan Kendaraan DIY, Nanang Tri Widiatmoko mengakui adanya lonjakan permintaan mobil sewa. Menurutnya, peningkatan itu juga diimbangi dengan pengetatan dalam memberikan syarat kepada penyewa.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tujuannya untuk mengantisipasi kemungkinan mobil digelapkan atau digunakan untuk aksi kejahatan. “Saat ini sudah mulai terjadi peningkatan jumlah penyewa untuk Lebaran,” katanya, Kamis (17/7/2014).
Salah satu cara yang dilakukan di antaranya dengan pemasangan global positioning system (GPS) di seluruh kendaraan yang disewakan. Selain itu, diterapkan pula sistem survei. Survei dilakukan di rumah dan alamat calon penyewa dengan tujuan memastikan dan menambah data.
Cara lain yang digunakan yakni membuat sistem sidik jari. Cara ini dilakukan menggunakan alat tertentu untuk mendapatkan sidik jari penyewa. Selanjutnya pemilik rental dapat melakukan pemantauan secara online.
Karena harga alat tergolong mahal, saat ini tak lebih dari 10 pemilik rental di DIY yang menggunakan alat ini. “Caranya dengan mengambil sidik jari peminjam lalu bisa dipantau secara online,” kata dia.
Kewaspadaan juga dilakukan Wahyu Hartanto, pengusaha rental asal Gamping, Sleman. Seluruh armada yang di tempat usahanya telah dipasangi GPS. “Ada peningkatan permintaan, kami sampai kewalahan. Semua armada juga telah dipasangi GPS,” ujarnya.