SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sunarna (tiga dari kiri), saat mengikuti salat Ied di alun-alun Klaten, Senin (28/7/2014). Salat Ied di alun-alun dihadiri ribuan umat Islam di Klaten.(JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN--Bupati Klaten, Sunarna, menjalankan ibadah salat Id di alun-alun Klaten, Senin (28/7/2014). Orang nomor satu di Klaten tersebut duduk di barisan paling depan bersama jajaran Muspida.

Pantauan Solopos.com, Sunarna, mengenakan baju koko berwarna putih, celana panjang hitam  dan peci hitam. Dia duduk di antara Asisten I Setda Klaten, Purwanto AC dan Pelaksana tugas Sekda Klaten, Sartiyasto. Hadir pula Asisten II Setda Klaten, Edi Hartanto. Selain itu, juga hadir sejumlah pejabat SKPD lainnya dalam salat ied tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salat Ied di alun-alun diikuti ribuan umat muslim di Klaten. Bahkan, jamaah sampai membeludag sampai ke trotoar alun-alun. Namun, hal tersebut tidak mengurangi rasa khusyuk umat Islam dalam menjalankan ibadahnya.

Sementara, Salat Ied di alun-alun tersebut diimami oleh Ahmad Syamsudin. Sedangkan, kothib yang menyampaikan tausiah adalah ketua MUI Klaten, Hartoyo.
Dalam tausiahnya, Hartoyo, mengatakan ada lima hal yang menandakan bahwa ibadah puasa yang dilakukan umat Islam berhasil. Pertama, yaitu murokoba atau hidup senantiasa diawasi oleh Allah SWT.

Kedua, yakni muhasabah atau introspeksi diri. “Manusia yang paling beruntung adalah yang sadar akan kesalahan atau kekuranganannya lalu mengoreksi dirinya,” paparnya di hadapan jamaah, Senin.

Ketiga, mujahadah atau bersungguh-sungguh dalam kebaikan. Menurutnya, siapapun yang bersunguh-sungguh dalam mendapatkan kebaikan, Allah SWT akan mengabulkan permohonannya.

Keempat adalah Mushokhabbah, memelihara persahabatan yang baik. Sesama muslim merupakan sahabat. Kendati demikian, seorang muslim harus bisa memilih teman yang baik. Hal itu dilakukan agar seorang muslim tidak ikut terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik.
Kelima, Muawanah, atau tolong-menolong. Dia mengajak semua umat Islam untuk saling tolong-menolong antar sesama. Hartoyo menganalogikan antara seorang yang berpuasa dengan kaim duafa.

“Bagi orang yang berpuasa, mereka tidak makan dan minum hingga Magrib. Saat berbuka puasa, maka hilanglah lapar dan dahaga itu. Lalu, bagaimana dengan orang-orang miskin itu, mereka untuk makan besok, minggu depan saja belum tentu,” tandasnya.

Dia mengungkapkan bahwa muslim yang suka menolong bakal mendapatkan pertolongan juga dari Allah SWT. Jika umat Islam bisa melaksanakan lima hal tersebut, menurutnya akan diampuni dosa-dosanya layaknya bayi yang baru saja lahir.

Sementara, pada Senin ini Bupati Klaten tidak menggelar open house. Rencanannya, open house digelar pekan depan bersama Muspida di Pendopo Setda Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya