SOLOPOS.COM - Bocah-bocah asal Colomadu, Karanganyar, menabuh bedug sembari mengumandangkan takbir dalam Festival Rampak Bedug di Masjid Agung Karanganyar, Rabu (7/8/2013) malam. Tri Indriawati

Bocah-bocah asal Colomadu, Karanganyar, menabuh bedug sembari mengumandangkan takbir dalam Festival Rampak Bedug di Masjid Agung Karanganyar, Rabu (7/8/2013) malam. Tri Indriawati

Bocah-bocah asal Colomadu, Karanganyar, menabuh bedug sembari mengumandangkan takbir dalam Festival Rampak Bedug di Masjid Agung Karanganyar, Rabu (7/8/2013) malam. JIBI/Solopos/Tri Indriawati

Solopos.com, KARANGANYAR – Suasana malam takbiran di Karanganyar, Rabu (7/8/2013) malam WIB, berlangsung meriah. Festival Rampak Bedug turut mewarnai malam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Festival Rampak Bedug itu diawali dengan takbir keliling yang dilakukan oleh para  bocah-bocah dari seluruh taman pembelajaran Alquran (TPA) di Karanganyar. Obor, lampu hias warna-warna, serta beragam atribut unik khas lebaran tertenteng di tangan-tangan mungil mereka.

Dengan penuh suka cita, bocah-bocah itu berjalan berkeliling kota, mulai dari Alun-alun Kabupaten hingga Taman Pancasila Karanganyar. Tak lupa, tabuhan bedug mengiringi seruan asma Allah yang dikumandangkan segenap warga Bumi Intan Pari.

Takbir keliling para siswa TPA itu sekaligus menjadi pembuka Festival Rampak Bedug dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah. Perlombaan menabuh bedug yang diselenggarakan di Masjid Agung Karanganyar itu seolah membuat malam Takbiran di Bumi Intan Pari kian semarak.

Puluhan warga berbondong-bondong memadati alun-alun dan Masjid Agung untuk mendengarkan lantunan puji-pujian bagi Allah yang diiringi dengan keindahan irama bedug.

Sedikitnya, terdapat enam grup rampak bedug dari enam kecamatan yang tampil dalam festival yang digelar di halaman Masjid Agung. Keenam grup tersebut merupakan pemenang dalam babak penyisihan yang dilakukan sebelumnya. Uniknya, sebagian besar penabuh bedug berasal dari kalangan anak-anak hingga remaja. Alih-alih merasa kesulitan, tangan-tangan mungil mereka justru dengan terambil menggebuk deretan bedug menjadi harmonisasi suara yang indah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Karanganyar, Musta’in Ahmad, mengatakan acara yang digelar pada Rabu malam itu merupakan babak final dari Festival Rampak Bedug. “Enam grup yang tampil kali ini adalah yang terbaik dari 17 kecamatan yang ikut serta dalam penyisihan. Selain itu, kami juga menampilkan grup rampak bedug asal Karangmojo [Tasikmadu] yang telah menang tiga kali berturut-turut,” urai dia dalam sambutan pembukaan Festival Rampak Bedug.

Menurut dia, festival tersebut tak hanya menyemarakkan malam takbiran di Bumi Intan Pari, tapi sekaligus menambah kekhitmatan sambutan atas dagangnya Hari Raya Idul Fitri. Sebab, perayaan malam takbiran tak harus dilakukan dengan kemeriahan kembang api dan takbir keliling dengan menumpang mobil pikap maupun truk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya