SOLOPOS.COM - Logo Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Ikatan Alumni SMA Negeri 6 Jogja (Nem Che) menyelenggarakan Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara (LCLPDN) 2014.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwandar di Jakarta, Selasa (14/10/2014) malam, mengatakan bahwa kegiatan LCLPDN 2014 itu berlangsung untuk kali ketiga sejak 2012. “Dalam rangka menggugah kembali kecintaan masyarakat terhadap lagu-lagu daerah sekaligus menggali potensi kreatif musisi-musisi daerah,” katanya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, lagu-lagu daerah sebagai salah satu warisan nilai luhur budaya Indonesia, akhir-akhir ini tergilas oleh tumbuhnya kreativitas anak muda yang berlomba-lomba menciptakan lagu-lagu bergenre kontemporer. Bahkan, kalangan muda kini lebih meminati lagu asing seperti Korean Popular (K-Pop) ataupun band-band Barat lain. Aklhasil popularitas lagu daerah Nusantara pun semakin menurun.

Sementara itu, maraknya stasiun-stasiun televisi berjaringan nasional yang berkedudukan di Jakarta, saling bersaing merebut rating melalui program-program musik yang tidak satu pun bernuansa kedaerahan, hal ini berdampak surutnya karya cipta lagu pop daerah bersaing di tingkat nasional. “Perlu adanya upaya untuk menggugah kembali masyarakat atau kalangan remaja agar mencintai dan bangga akan lagu-lagu daerah dengan melalui suatu annual event dalam bentuk lomba dan diadakan setahun sekali sehingga tercipta dan tersedia dengan baik lagu pop daerah,” kata Sapta Nirwandar.

Menurut Sapta, mencermati peserta Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara dua tahun lalu dalam kenyataannya, lirik lagu-lagu daerah sebenarnya mengandung petuah ataupun lagu yang menanamkan semangat patriotisme serta bercerita mengenai keindahan alam nusantara. “Selayaknya kita dukung penyelenggaraan LCLPDN, ini menjadi strategis sebagai upaya mengurangi imbas makin surutnya kecintaan kalangan remaja terhadap lagu-lagu yang berasal tanah kelahirannya,” katanya.

Lingkup kegiatan meliputi seluruh provinsi di Indonesia dengan pentahapan kegiatan mulai dari tingkat provinsi yang diharapkan musisi/pencipta lagu mengirimkan karya-karya lagu. Informasi detail tentang LCLPDN 2014 dapat diakses melalui situs www.cintalagudaerah.com.

121 Lagu
Penahapan LCLPDN 2014 terdiri atas tahap I, pendaftaran LCLPDN, yang berlangsung hingga 5 September 2014. Kini telah terjaring 121 lagu yang masuk ke panitia. Penjaringan peserta dan publikasi, di samping melalui website www.cintalagudaerah.com, juga media elektronik, Facebook Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara, follow Twitter LCLPDN, koran lokal, radio lokal, atau melalui pemerintah daerah.

Tahap II, yakni dari hasil penilaian Tim Seleksi dipilih 33 lagu pop daerah sebagai seleksi awal untuk maju ke babak selanjutnya. Tahap III, yakni dari hasil penilaian Tim Seleksi pada Tahap II akan dipilih 10 lagu terbaik yang di dalamnya terdapat enam lagu pop daerah sebagai finalis, yang akan disiarkan oleh MetroTV.

Dewan juri terdiri atas tokoh musisi (komposer, pengarang lagu, penyanyi profesional), Kemenparekraf, pakar olah vokal, pemerhati musik tradisional, produser rekaman musik studio, music director, menetapkan pemenang pada Gelar Babak Final. Juara Pencipta Lagu Pop Daerah adalah mereka yang karyanya memenuhi kriteria penjurian, yaitu melodi lagu, harmony, lirik, komposisi, tema lagu mengangkat destinasi pariwisata, otentik, dan kearifan lokal masing-masing daerah.

Panitia LCLPDN sendiri telah memutuskan dan menetapkan para finalis dengan karya lagu, yaitu Batik Ngayogyakarta dari Provinsi DIY; Besanjo ke Palembang berbahasa daerah dari Sumatra Selatan; dan Betawi Kite berbahasa Jakarta. Ada pula Idi Gamak Nenek Kaji berbahasa daerah dari Provinsi NTB; Kayoh Meurandeh Band berbahasa Aceh; dan Kayuh Baimbai berbahasa daerah dari Provinsi Kalimantan Selatan.

Finalis lain adalah Lembur Abdi berbahasa daerah dari Provinsi Jawa Barat; Maluku Manise berbahasa daerah dari Provinsi Maluku; Nang Suroboyo Rek berbahasa daerah dari Provinsi Jawa Timur; dan Tari Rentak Melayu berbahasa daerah dari Provinsi Jambi.

LCLPDN 2014 itu berhadiah uang tunai total Rp85 juta dan para pemenang mendapatkan kesempatan rekaman karyanya dalam Album CD untuk enam finalis Lagu Pop Daerah Nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya