Solopos.com, SRAGEN -- Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah Lazismu Sragen menargetkan bisa menghimpun dana senilai Rp200 juta selama April untuk membiayai kegiatan penanggulangan coronavirus 2019 (Covid-19).
Direktur Eksekutif Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, mengatakan dana senilai Rp92 juta sudah bisa dihimpun dalam waktu sepekan terakhir. Dana itu sudah dipakai untuk membiayai beberapa kegiatan penanggulangan Covid-19.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
RS Darurat Corona Sragen Ditarget Rampung 8 April, Petugas Medis dari Swasta dan Puskesmas
Beberapa kegiatan itu meliputi penyemprotan disinfektan di 206 lokasi seperti tempat-tempat peribadatan baik masjid, gereja atau wihara, panti asuhan, lembaga pendidikan dan tempat umum lainnya. Sebanyak botol 1.000 hand sanitizer dan 1.000 masker juga sudah dibagikan gratis oleh Lazismu Sragen.
“Ada kemungkinan pandemi virus corona belum berakhir dalam waktu dekat. Pangan menjadi kebutuhan mendesak dan sangat dibutuhkan masyarakat karena sebagian besar dari mereka tidak bisa maksimal dalam bekerja. Oleh sebab itu, kami juga menargetkan bisa membagikan 1.000 paket sembako untuk dibagikan kepada masyarakat,” terang Ronny saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (6/4).
Lazismu Sragen Bagi-Bagi Sembako
Paket sembako masing-masing senilai Rp100.000 itu terdiri atas 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, kecap, ikan asin, dan produk olahan Rendangmu. Target 1.000 paket sembako itu bisa bertambah mengingat semua kantor layanan Lazismu di 20 kecamatan juga diminta menyediakan minimal 50 paket sembako.
Ada Gejala, 10 Pelaku Perjalanan di Sragen Naik Status Jadi ODP Corona
Rencananya, paket sembako itu akan disalurkan kepada warga kurang mampu, pengayuh becak, tukang ojek hingga kalangan guru wiyata bakti yang terdampak dari wabah corona.
“Di Sragen ini masih ada sekolah yang hanya memiliki siswa kurang dari 100 anak. Insentif guru di sekolah itu biasa diambilkan dari pembayaran SPP siswa. Kalau siswa tidak masuk, maka pembayaran SPP pun tak bisa dilakukan. Itu membuat sebagian guru belum bisa mendapat insentif,” papar Ronny.
Lazismu Sragen juga sudah memesan 150 pakaian alat pelindung diri (APD) yang akan disalurkan kepada tenaga medis di puskesmas dan rumah sakit di Bumi Sukowati. APD pesanan Lazismu Sragen itu masih dikerjakan oleh penjahit di Kabupaten Klaten.
Terpukul Wabah Covid-19, Pengusaha Sragen Ini Terpaksa Tutup 4 Rumah Makan
“Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa rumah sakit dan puskesmas. Begitu APD itu tiba, nanti akan kami salurkan kepada mereka. Bagi tenaga medis, APD itu menjadi kebutuhan yang sangat mendesak,” terang Ronny.