SOLOPOS.COM - Para siswa di TKIU Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen memasukan sedekah ke kardus untuk para korban banjir di sekolah setempat, Rabu (8/1/2020) lalu. (Istimewa/Lazismu Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen terus melakukan penggalangan dana sosial untuk korban bencana alam dan bencana kemanusiaan. Sepanjang Januari 2020, Lazismu Sragen berhasil mengumpulkan dana sosial mencapai Rp205 juta untuk korban banjir. Hasil penggalangan dana tersebut terhitung paling besar di Jawa Tengah.

Direktur Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, mengatakan penggalangan dana untu korban banjir selama Januari 2020 itu dilakukan berdasarkan instruksi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng). Instruksi itu dijadikan dasar untuk membuat edaran ke seluruh sekolah di bawah naungan Muhammadiyah di Bumi Sukowati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gara-Gara Virus Corona, Tes Wawancara Beasiswa Mahasiswa Tiongkok Pakai Wechat

“Nah, optimalisasi penggalangan dana selama sebulan penuh itu akhirnya kami tutup sementara pada awal Februari. Alhamdulillah mendapatkan Rp205 juta. Nilai tersebut paling besar bila dibandingkan dengan penggalangan dana di 35 kabupaten/kota di Jateng. Karena masih di musim penghujan dan ternyata masih terjadi banjir di Pekalongan, kami membuka kembali penggalangan dana untuk korban per Senin [2/3/2020] ini,” kata Ronny, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya di kompleks Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen, Senin (2/3/2020).

SGS 2020: Enam Tahun, Nilai Transaksi SGS Tumbuh 1.000%

Ronny menyampaikan kebanyakan orang terkadang masih bertanya-tanya ketika banjir di Jabodetabek sudah surut tetapi penggalangan dana masih jalan terus. Dia menjelaskan dalam penanganan bencana banjir itu ada tiga hal yang dilakukan Lazismu bersama MDMC, yakni asesmen, tanggap bencana, dan pascabencana atau pemulihan.

Saat tanggap bencana, banyak sukarelawan kemanusiaan yang datang membantu. Tetapi saat pemulihan, tak banyak sukarelawan yang masih bertahan di daerah bencana.

Cuma Ada Di Wonogiri, Ini Fakta Janggelan Bahan Baku Cincau Hitam

“Lazismu-MDMC justru mengoptimalkan kerja sosial saat pemulihan. Seperti gempa di Palu beberapa waktu lalu, Lazismu-MDMC masih tetap bertahan membantu memulihkan psikologi masyarakat, memberdayakan mereka agar tetap bangkit, di saat banyak sukarelawan yang kembali ke daerah asal mereka,” ujarnya.

Dalam pemulihan itu, lanjut Ronny, terkadang Lazismu-MDMC datang dengan membawa kebutuhan yang diperlukan korban, misalnya bahan pangan, pakaian pantas pakai, dan lainnya. Dia menyebut stok Rendangmu untuk bantuan korban bencana banjir masih tersedia 1.759 kaleng.

Mengenal Sosok Sudarmadji, "Bapak Operasi Zebra"

Ronny menambahkan metode penggalangan dana yang dilakukan Lazismu Sragen bervarisasi, mulai dari penggalangan dana ke sekolah-sekolah, ke kelompok pengajian-pengajian, seperti pengajian Ahad pagi di Masjid Al Falah Sragen hingga arena car free day (CFD) Sragen.

Selain penggalangan dana untuk bencana alam, Ronny juga menyinggung tentang penggalangan dana untuk bencana sosial, terutama bagi saudara-saudara di Palestina.

Arab Saudi Terancam Kehilangan Triliunan Rupiah Dari Umrah

“Biasanya kami mendatangkan syech dari Palestina untuk mengisi kajian di Sragen sekaligus melakukan penggalangan dana untuk warga muslim di Palestina,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya