SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Samsung Electronics memutuskan menunda peluncuran Galaxy Fold dan menarik seluruh produk sampel yang dikirimkan perusahaan kepada sejumlah pengulas produk elektronik.

Raksasa teknologi Korea Selatan itu menunda peluncuran menjelang agenda peluncuran produk di Amerika Serikat pada 26 April, pascalaporan sejumlah jurnalis teknologi yang melaporkan kerusakan, cacat, dan layar yang berkedip setelah penggunaan telepon pintar lipat pertama di dunia selama satu hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, kemunduran jadwal rilis perangkat yang dibanderol dengan harga US$1.980 ini adalah hal sepele jika dibandingkan dengan bencana ledakan baterai yang menimpa Galaxy Note 7 pada 2016.

Kejadian tersebut memaksa Samsung harus membatalkan produksi model unggulan mereka dengan kerugian yang besar.

“Samsung menunda peluncuran Galaxy Fold untuk periode waktu yang tidak ditentukan sambil terus menyelidiki laporan kerusakan. Temuan awal menunjukkan sejumlah isu pada area terbuka dari bagian engsel layar,” ujar Samsung dalam pernyataan resmi perusahaan, seperti dikutip melalui Reuters, Selasa (23/4/2019).

Meskipun masalah ini tidak berisiko merugikan neraca perusahaan, penundaan ini mengganggu upaya perusahaan untuk mempresentasikan dirinya sebagai penggerak pertama yang inovatif.

Daiwa Capital Markets mengatakan pihaknya melihat dampak penundaan ini sangat kecil terhadap pendapatan Samsung, tetapi masalah ini kemungkinan akan berdampak lebih besar pada perusahaan rantai pasokan yang mengandalkan Samsung.

Jika dilihat berdasarkan sentimen tersebut, saham Samsung ditutup lebih rendah 0,3%. Adapun, pemasok suku cadang Samsung turut mengalami pelemahan, dengan produsen engsel Galaxy Fold, KH Vatec Co Ltd mencatatkan penurunan hingga 3%.

Seorang sumber yang memilliki informasi terkait rantai pasokan suku cadang Samsung mengatakan, KH Vatec telah melakukan peninjauan internal terhadap engsel yang digunakan dalam Galaxy Fold dan tidak menemukan cacat. 

Pihak pemasok menolak untuk berkomentar.

Pada Maret, Samsung merilis sebuah video yang menunjukkan robot melipat handset Galaxy Fold 200.000 kali untuk menguji ketahanannya.

Dalam beberapa kasus, pengulas produk Galaxy Fold mengatakan mereka secara tidak sengaja membuka lapisan film pada layar yang dianggap sebagai pelindung yang biasa disertakan dalam produk baru.

“Ini adalah bencana besar, Samsung seharusnya mengirimkan produk sample dengan instruksi yang jelas kepada para pengulas tentang bagaimana cara menggunakan perangkat tersebut,” kata analis SK Securities, Kim Young-woo.

Samsung berencana untuk menjual 1 juta handset Galaxy Fold tahun ini, setara kurang dari setengah persen dari 291,3 juta smartphone yang dijual perusahaan sepanjang 2018.

Dari total tahun lalu, sebanyak 12,8 juta unit yang dijual Samsung adalah ponsel seri Galaxy Note.

“Dari segi positifnya, kami memiliki kesempatan untuk mengatasi masalah ini dan memperbaikinya sebelum menjual ponsel ke khalayak ramai, sehingga tidak akan muncul keluhan yang sama,” ujar seorang karyawan Samsung yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya